A. Renaissance
Renaissance sering
disebut sebagai abad pencerahan. Renaissance
juga sering disebut sebagai abad penalaran (The
Age of Reason) dengan semboyan sapere
aude yang berarti “berpikirlah sendiri”. Renaissance menjadi tonggak awal
kemajuan bangsa Barat, sekaligus akhir periode feodalisme dan kekuasaan absolut
kerajaan.
Kata “renaissance”
pertama kali digunakan oleh Jules Michelet, seorang sejarawan Prancis yang
lahir pada abad XVIII. Jules Michelet menyebutkan bahwa abad renaissance
merupakan periode setelah abad pertengahan. Menurut Jules Michelet, perbedaan
masyarakat abad pertengahan dengan abad renaissance terletak pada penafsiran
pelaksanaan agama dan kehidupan masyarakat. Renaissance ditandai denga factor humanis,
sedangkan abad pertengahan ditandai oleh factor dogmatis,
1)
Zaman Kegelapan
(The Dark Ages)
Abad XIV (abad
pertengahan) masyarakat Eropa hidup dalam zaman kegelapan (Dark Age). Pada zaman
ini kehidupan masyarakat Eropa diwarnai kemiskinan, peperangan, dan kesengsaraan
akibat oeberontakan petani dan wabah penyakit. Selain itu pada abad ini
kesenian, pendidikan dan ilmi pengetahuan tidak dapat berkembang karena berada
dibawah pengaruh gereja. Semua perintah gereja harus dipatuhi rakyat. Bahkan raja
harus tunduk pada kewenangan geraja.
Pemikiran manusia
pada abad pertengahan mendapat dokrinasi dari gereja. Kehidupan seseorang
selalu dikaitkan dengan tujuan akhir (ekstologi). Pada masa ini berkembang
keyakinan bahwa kehidupan manusia pada hakikatnya telah ditentukan oleh Tuhan. Pemikiran
tentang ilmu pengetahuan sebagian besar diarahkan pada teologi. Meskipun pada
masa ini pemikira filsafat mengalami perkembangan, pemikiran tersebut hanya
digunakan sebagai alat untuk pembenaran agama (filsafat scholastic).
Dalam perkembangannya,
pemerintah berusaha membatasi kewenangan dan keikutsertaan pihak gereja dalam
pemerintahan. Usaha pemerintah tersebut mendapat dukungan dari kaum borjuis dan
rakyat yang tidak sepaham dengan pihak gereja. Akibatnya, pengaruh gereja mulai
mengalami kemerosotan. Manusia mulai mengalihkan pandangan hidupnya pada tujuan
duniawi. Oleh karena itu, kegiatan ekonomi mengalami peningkatan karena adanya
tujuan kemakmuran yang dicita-citakan oleh setiap orang.
2) Pendorong Munculnya Renaissance
Factor pendorong
munculnya renaissance antara lain kemajuan pesat dalam bidang perdagangan dan
pelayaran. Selain itu, munculnya golongan humanis turut mendorong berkembangannya
semangat renaisans. Golongan humanis menentang berbagai pembatasan yang
ditetapkan pemerintah atas saran pihak gereja. Menurut sejarawan Prancis,
Michel de Certeau, dua factor utama pendorong munculnya renaisans sebagai
berikut:
a.
Perubahan Aktivitas
Gereja
Menjelang berakhirnya zaman kegelapan,
aktifitas di Eropa mengalami perubahan. Gereja mulai menerapkan strategi baru
untuk menarik aktivitas ibadah masyarakat. Gereja mulai menggunakan teknik
visual dengan mengadakan pameran untk mengilhami kepercayaan masyarakat. Selanjutnya,
pemimpin gereja mulai mengadakan ceramah dengan menampilkan citra dan teladan. Dengan
strategi ini, gereja mampu mempersatukan kembali perpecahan kelompok dalam
masyarakat akibat perang agama (skisma)
b.
Timbulnya Kota-Kota
Dagang Yang Makmur.
Memasuki periode renaisans, aktivitas
perdagangan di Eropa mengalami kemajuan. Kondisi ini menyebabkan hilangnya
prinsip pesimistis dan muncul konsep optimistis. Kemajuan perdagangan kemudian
mendorong penghapusan stratifikasi social yang diberlakukan secara feodal pada
masyarakat agraris. Selain itu, dukungan dari keluarga saudagar kaya semakin menggelorakan
semangat renaisans hingga menyebar ke Prancis, Italia bahkan ke seluruh Negara Eropa
lainnya.
3)
Pengaruh kebudayaan
Yunani dan Romawi Kuno pada masa Renaisans
Kemunculan renaisans
pada abad XV juga didorong adanya ketertarikan dan pemikiran kembali pada
filsafat dan kebudayaan Yunani dan Romawi Kuno. Para pemikir Eropa pada masa
itu menemukan bahwa berbagai filsafat kuno mampu menjawab sejumlah pertanyaan
yang tidak mampu dijawab oleh pihak gereja. Pemikiran yang terus berkembang ini
akhirnya melahirkan humanisme. Humanisme adalah paham yang menganggap bahwa
manusia bertanggungjawab atas pilihan hidup mereka.
Masyarakat pada
masa renaissans menganggap kebudayaan Yunani dan Romawi Kuno lebih menghargai
perbedaan pemikiran. Oleh karena itu, mereka tertarik untuk membangkitkan
kembali kebudayaan Yunani dan Romawi Kuno. Sikap saling menghargai perbedaan
saat ini sangat dibutuhkan untuk menjaga keharmonisan dalam kehidupan.
4)
Perkembangan Renaisans
di Eropa
Renaisans mengalami
perkembangan pesat sejak abad XV di Negara-negara Eropa seperti Prancis, Italia,
Spanyol, Jerman, Belanda, Inggris dan Portugis. Renaisans memunculkan
penemuan-penemuan baru di budang sastra, seni, dan ilmu pengetahuan. Beberapa
kota di Italia menadi pelopor pemikiran yang mencerahkan dan menyelamatkan
kehidupan manusia dari zaman kegelapan.
Renaisans mencapai
puncaknya pada abad XVI. Pada masa ini orang-orang melakukan berbagai penelitian
dan menemukan berbagai pemikiran baru. Renaisans yang berkembang di Italia
menyebar cepat ke Negara-negara lain di Eropa. Bahkan, Negara-negara eropa
bagian barat laut seperti Jerman, Belanda dan Inggris menjadi pusat modernitas.
Dari negara-negara inilah renaisans menyebar ke seluruh dunia. Renaisans mendorong
negara-negara Eropa melakukan penjelajahan samudera untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan. Tujuan utama penjelajahan samudera adalah menemukan daerah
perdagangan baru serta mengembangkan pelayaran.
5)
Pengaruh Renaisans
bagi Masyarakat Dunia
Pada masa
renaisans pengaruh gereja mengalami kemunduran. Penurunan pengaruh gereja
disebabkan oleh sikab bebas masyarakat yang tidak lagi terikat oleh doktrin
gereja. Sebagian besar masyarakat Eropa, terutama kaum cendikiawan mulai
melepaskan diri dari kuasa firman Tuhan. Ilmu pengetahuan terutama ilmu pasti
dan kebudayaan umum, mulai bertentangan dengan pandangan gereja.
Renaisans juga
memengaruhi kesenian, ilmu pengetahuan, arsitektur, dan seni patung. Berbagai pemikiran
berkembang lebih realistis dan manusiawi. Lukisan dan patung yang yang dibuat
pada masa renaisans memiliki ciri khas menyerupai bentuk asli yang terlihat
nyata. Salah satu tokoh terkemuka pada masa renaisans adalah Leonardo da Vinci.
Selain dikenal sebagai pelukis, da Vinci dikenal sebagai pemusik dan ahli
filsafat. Tokoh renaisans lainnya adalah Michaleangelo yang merupakan salah
satu seniman, arsitek, penyair, dan ahli anatomi. Selain kedua tokoh tersebut,
terdapat tokoh lain seperti Titian, Holbein, Raphael, Durer, Brueghel, dan
Botticelli.
Renaisans juga
berpengaruh besar bagi ilmu pengetahuan dan pemikiran bangsa Eropa. Semangat
penelitian dan ketertarikan didasarkan pada masalah kemanusiaan yang pada
akhirnya mempertanyakan kewenangan gereja. Tokoh-tokoh yang mengeluarkan
opininya untuk mempertanyakan kewenangan gereja adalah Jan Hus di Bohemia (Ceko)
dan John Wycliffe di Inggris. Opini mereka membuat pihak gereja tidak dapat
lagi seweang-wenang. Paham-paham baru seperti humanisme, rasionalisme,
nasionalisme,dan absolutisme juga berkembang sebagai akibat adanya abad
pencerahan. Salah satu tokoh humanis yang terkemuka pada masa ini adalah
Desiderius Erasmus.
Setelah renaisans,
muncul ilmuwan-ilmuwan yang ahli di bidang masing-masing. Misalnya dalam bidang
ilmu matematika muncul Tartaglia dan Cardan yang berusaha menguraikan persamaan
ganda tiga. Dalam bidang kedokteran munul William Harvey yang telah memberikan
sumbangan dalam kajian peredaran darah. Selain itu, muncul ahli-ahli sains
seperti Nicolaus Copernicus dan Galileo Galilei. Pemikiran Nicolaus Copernicus
dan Galileo Galilei mendorong orang-orang Eropa untuk mengembangkan pelayaran
dan penjelajahan guna menemukan dunia timur. Penjelahan samudera dipelopori
oleh bangsa Portugis yang didukung penuh oleh Pangeran Henry. Selanjutnya,
penjelajahan bangsa Portugis diikuti oleh bangsa Spanyol, Inggris dan Belanda.
Para Penjelajahan yang berhasil menemukan daerah-daerah baru sebagai berikut:
a.
Bangsa
Portugis
Penjelajahan Samudera bangsa Portugis
sebagai berikut:
·
Bartholomeus
Diaz berhasil mencapai tanjung Harapan (Cape of Good Hope) pada tahun 1488.
·
Vasco
dan Gama berhasil tiba di Kalikut, India pada tahun 1497
·
Alfonso
de Albuquerque berhasil mencapai Malaka pada tahun 1511
·
Fransisco
Serrao dan Antonio de Abreau mencapai Maluku pada tahun 1512
b.
Bangsa
Spanyol
Penjelajahan samudera bangsa Spanyol
sebagai berikut:
·
Christophorus
Colombus berhasil mencapai Kepulauan Bahama pada tahun 1492
·
Amerigo
Vespucci berhasil menemukan Benua Amerika pada tahun 1499
·
Ferdinand
Magellan mencapai Kepulauan Filipina pada tahun 1519
·
Sebastian
del Cano mencapai Maluku pada tahun 1521
c.
Bangsa
Inggris
Penjelajahan samudera bangsa Inggris
sebagai berikut:
·
Francis
Drake dan Thomas Cavendis mencapai Maluku pada tahun 1580
·
William
Dampier berhasil mendarat di Australia pada tahun 1688
·
James
Cook berhasil mendarat di pantai timur Australia pada 1770.
d.
Bangsa
Belanda
Penjelajahan samudera bangsa Belanda
sebagai berikut:
·
Cornelis
de Houtman mencapai Banten pada tahun 1596
·
Jacob
van Neck mendarat di Banten pada tahun 1598
Pada masa renaisans
muncul kehidupan modern. Tuntutan untuk mengadakan perubahan menyebabkan
kemanjuan di bidang ilmu pengetahuan dan seni. Pada masa ini system feodalisme
mulai memudar. Kekuasaan mulai beralih dari para bangsawan dan pejabat agama ke
tangan pelaku ekonomi dan politisi. Perubahan ini menandai dimulainya dunia
modern. Perkembangan ilmu pengetahuan pada saat ini juga sebagai akibat
perkembangan ilmu pengetahuan pada masa renaisans.
Sumber:
- Magda Alfian, Dkk. 2007. Sejarah : Untuk SMA dan MA
Kelas XI Program IPS. Jakarta. Esis
- Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia. 2017. Sejarah Indonesia Kelas XI Semester 1. (edisi Revisi).
Jakarta
- Danik Isnaini, Sri Pujiani. 2020. PR Sejarah Indonesia
untuk SMA dan MA kelas XI semester 1. Yogyakarta. PT Intan Pariwara
B.
No comments:
Post a Comment