Secara etimologi, Aufklarung berarti pencerahan. Aufklarung bermakna gerakan yang memberikan kedudukan dan kepercayaan luar biasa kepada akal budi manusia. Aufklarung juga dikenal sebagai periode pencerahan yang terjadi di Eropa pada abad XVIII. Dikatakan zaman pencerahan karena manusia mulai menggunakan rasio atau akal budinya untuk mencari kebenaran atas segala sesuatu yang sebelumnya dianggap tahayul menurut ajaran agama. Aufklarung berkembang sejalan dengan penemuan-penemuan besar dalam bidang ilmu pengetahuan alam di negara-negara Eropa seperti Italia, Jerman, Polandia, dan Inggris. Beberapa ilmuwan yang memberikan sumbangan penting bagi ilmu pengetahuan pada masa ini antaralain Galileo Galilei, Johanners Kepler, Nicolaus Copernicus, dan Issac Newton.
Periode Aufklarung membawa banyak perubahan bagi pola pikir manusia. Manusia mulai menggunakan akalnya untuk menelaah secara kritis segala aspek dalam kehidupannya. Pada masa ini para tokoh masyarakat berani mengemukakan pendapat baik berupa celaan, kritikan terhadap kinerja pemerintah yang otoriter dan dictator terhadap rakyat. Selanjutnya, perjumpaan akal budi dan pengalaman manusia (empiris) menghasilkan ilmu pengetahuan yang lebih maju. Menurut pandangan aufklarung, dengan penyebarluasan ilmu pengetahuan, harkat, dan martabat manusia akan semakin meningkat.
1)
Latar
Belakang Munculnya Aufklarung
Pada abad pertengahan di Eropa terjadi
perdebatan sengit antara rasio/akal dan iman. Masyarakat dipaksa mengikuti
dogma-dogma yang dikeluarkan gereja serta melupakan kebudayaan Yunani dan
Romawi yang berkembang pesat pada masa lalu. Semakin lama, masyarakat mulai
bertanya-tanya tentang dogma-dogma yang dikeluarkan gereja. Sebagian besar
masyarakat pada masa lalu berpendapat bahwa hegemoni dogma hereja atas akal
manusia dapat menghambat kemajuan pemikiran. Padahal pada saat itu manusia
berusaha mengembangkan daya kreativitasnya.
Melihat daya kreativitas manusia yang semakin maju tersebut, gereja mengeluarkan lembaran hitam untuk memusnahkan orang-rang yang berpikir kreatif diluar dogma gereja. Langkah tersebut diambil karena gereja menganggap bahwa kreativitas manusia berlawanan dengan dogma gereja.