Sunday, October 15, 2023

Bentuk Peran Aktif Bangsa Indonesia pada Masa Perang Dingin

        Ketegangan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet menimbulkan kekhawatiran di negara-negara dunia ketiga. Sebagai negara dunia ketiga sekaligus negara yang baru lahir pasca perang dunia ke-2, indonesia merupakan salah satu sasaran perebutan pengaruh oleh dua kekuatan besar tersebut. Amerika Serikat berupaya menyebarkan pengaruh ideologi kapitalis, sedangkan Uni Soviet mengenalkan ideologi komunis kepada Indonesia. Meskipun demikian, indonesia berusaha untuk tidak terpengaruh dan bersikap netral. Indonesia tetap Memegang teguh politik bebas aktif, yaitu tidak memihak blok manapun dan aktif dalam berbagai upaya mewujudkan perdamaian dunia. Upaya untuk mewujudkan perdamaian dunia tersebut ditunjukkan Indonesia dengan beberapa peran aktif berikut 

1. Aktif Dalam Gerakan Non Blok (GNB) 

Gerakan Non-Blok (GNB) merupakan organisasi yang dibentuk oleh negara-negara dunia ketiga pada masa perang dingin. Melalui organisasi ini negara-negara dunia ketiga berupaya bersikap netral dan tidak memihak salah satu blok yang berkuasa. Pembentukan organisasi ini juga tidak bermaksud menjadi blok/ kekuatan baru dalam perang dingin. 

        a. Pemrakarsa Gerakan Non-Blok 

Perdana Menteri Jawaharlal Nehru (India), Presiden Gamal Abdul Nasser(Mesir) presiden Kwame Nkrumah(Ghana), presiden Soekarno (Indonesia), dan Presiden Yosep Broz Tito(Yugoslavia) merupakan pemrakarsa gerakan non-blok (GNB) atau Non Aligned Movement (NAM). Pembentukan organisasi ini tidak lepas dari Konferensi Asia Afrika(KAA) di Bandung pada 1955. 

Gambar 1. Tokoh Pendiri Gerakan Non-Blok (Sumber: Ksatria Literasi)

Tuesday, September 26, 2023

DAMPAK PERANG DINGIN

A. Dampak Perang Dingin terhadap Politik Global 

Perang dingin membawa dampak besar bagi masyarakat dunia. Perang dingin mendorong terjadinya perebutan pengaruh politik di negara berkembang dan negara yang baru merdeka. Negara-negara yang baru merdeka pada umumnya sedang menata kehidupan politik. Kondisi ini dimanfaatkan dengan baik oleh negara-negara adikuasa untuk menanamkan ideologinya di negara-negara berkembang. Amerika Serikat berupaya mempengaruhi negara-negara yang baru merdeka agar menerapkan sistem demokrasi dalam pemerintahannya. Selain demokrasi, negara-negara baru yang terpengaruh Amerika Serikat mengembangkan kapitalisme. Sementara itu, Uni Soviet berupaya menanamkan paham sosialis dan komunis. Dalam perkembangannya, amerika Serikat dan Uni Soviet sering terlibat dalam perang kemerdekaan di berbagai negara.  

Dalam upaya menyebarluaskan pengaruhnya, Uni Soviet merancang program pembangunan negara yang disebut Rencana Lima Tahun. Program ini dilaksanakan bagi negara-negara satelit Uni Soviet. Dalam pelaksanaannya, Rencana Lima Tahun dilakukan secara diktator oleh Uni Soviet. Segala bentuk penyimpangan terhadap program akan ditindak tegas oleh Uni Soviet, seperti yang dilakukan oleh Polandia dan Hungaria. Upaya serupa juga dilakukan Amerika Serikat. Sebagai negara kreditur, Amerika Serikat sering memberi bantuan finansial bagi negara-negara yang membutuhkan.  

Keterlibatan negara adikuasa dalam perang kemerdekaan negara berkembang juga diwujudkan dengan memberikan bantuan senjata dan dana. Bantuan yang diberikan bertujuan mengalahkan lawan politik yang pada umumnya lawan dari salah satu negara adikuasa. Upaya ini terlihat dalam perang saudara di Vietnam (perang Vietnam), Korea(perang Korea), Tiongkok dan Jerman. 

Monday, September 18, 2023

PERANG DINGIN

      

Gambar 1: Pemimpin negara pemenang Perang Dunia II.
Sumber: Grid.id)

Perang Dunia II membawa perubahan besar dalam kehidupan masyarakat dunia. Salah satu bentuk perubahan tersebut adalah munculnya Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai negara adidaya. Dalam perkembangannya Amerika Serikat dan Uni Soviet bersaing mencari dukungan dari negara-negara lain. Kedua negara tersebut mencari dukungan menggunakan kekuatan teknologi dan persenjataan yang kemudian dikenal dengan istilah Perang Dingin (Cold War).


A. LATAR BELAKANG

      Latar belakang perang dingin perebutan pengaruh antara Amerika Serikat dan Uni Soviet pasca Perang Dunia II menyebabkan politik dunia kembali terbagi menjadi dua blok yaitu Blok Barat dan Blok Timur.  Blok Barat berada di bawah pengaruh Amerika Serikat dan Blok Timur di bawah pengaruh Uni Soviet. Dalam Perang Dingin kedua blok saling menyusun kekuatan tetapi tidak berkonfrontasi secara langsung. Kedua blok tersebut berdiri di balik perseteruan internal negara dan antarnegara. Terjadinya perang dingin dilatarbelakangi oleh faktor-faktor berikut :

Tuesday, August 22, 2023

Dampak Perkembangan IPTEK Bagi Kehidupan Manusia

 

A.  Dampak Positif

Apabila dimanfaatkan secara bijak, perkembangan iptek dapat menimbulkan dampak positif bagi kehidupan manusia. Beberapa dampak positif perkembangan iptek bagi kehidupan manusia adalah:

1)  Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi

a.   Meningkatkan kualitas pendidikan

-      Kegiatan pembelajaran tidak terbatas pada kegiatan tatap muka secara langsung di kelas

-      Kegiatan belajar dapat dilakukan dengan mengakses informasi melalui media internet seperti e-book, jurnal, dan artikel ilmiah yang dipublikasikan di internet

-      Kegiatan pembelajaran bias dilakukan melalui diskusi di media sosial

b.   Menambah wawasan dan pengetahuan

-      Masyarakat mampu mengakses informasi tanpa terbatas ruang dan waktu

c.   Munculnya profesi atau lapangan kerja baru

-      Banyak pedagang memanfaatkan situs belanja online dan media social untuk menawarkan produknya. Muncul beberapa profesi seperti social media specialist, selebgram, influencer dll.

-      Social media mendatangkan keuntungan ekonomis

 

Sunday, August 6, 2023

Pengakuan PBB terhadap Kemerdekaan Indonesia

 Pada masa awal kemerdekaan sejumlah diplomat Indonesia menjadikan PBB sebagai forum utama untuk menghimpun dukungan internasional terhadap kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia. Berbagai upaya agar PBB mendukung Indonesia untuk memperoleh pengakuan kedatlatan. 

A.  Upaya Diplomat Indonesia dalam Memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia di Forum PBB

1. Agus Salim
   Peran Agus Salim dalam bidang diplomasi berawal saat ia di percaya menjadi perwakilan Indonesia dalam perundingan Pendahulu di Jakarta pada 23 Oktober 1945 yang membahas konflik Indonesia-Belanda. Agus Salim beradu argumen dengan Belanda menyangkut
 
Gambar 1: Agus Salim (Sumber: https://gurudikdas.kemdikbud.go.id/) 
 
Indonesia yang menjadi bagian dari Kerajaan Belanda. Agus Salim menyanggah pernyataan tersebut dengan memaparkan fakta bahwa Belanda sudah kalah dalam perang dan menyerah kepada Jepang pada 1942. 

Saturday, July 15, 2023

Negara-Negara Pendukung Kemerdekaan Indonesia

Pada 17 Agustus 1945 Negara Kesatuan Republik Indonesia lahir. Meskipun begitu Indonesia belum memenuhi unsur deklaratif pembentukan negara. Terbentuknya sebuah negara dipengaruhi oleh dua unsur, yaitu unsur konstitusi, dan unsur deklaratif. Unsur konstitutif terbentuknya suatu negara terdiri atas wilayah, rakyat dan pemerintahan yang berdaulat. Unsur deklaratif meliputi pengakuan dari negara lain. Unsur deklaratif tidak mutlak harus dipenuhi. Namun, pengakuan dari negara lain sangat penting agar negara yang baru terbentuk tidak diasingkan dalam hubungan internasional.

Negara-negara yang mengakui kedaulatan Indonesia pada masa awal kemerdekaan adalah:

A.    MESIR

Mesir merupakan negara yang terletak di sisi timur laut Benua Afrika. Negara yang terkenal dengan bangunan piramida ini merupakan negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Pengakuan Mesir terhadap kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari keberadaan organisasi Ikhwanul Muslimin. Organisasi yang dipimpin oleh Hasal al-Banna ini menjunjung Pan-Islamisme yang menentang kolonialisme Barat di negara-negra Islam. Melalui paham tersebut, Ikhwanul Muslimin berupaya menarik atensi pemerintah dan masyarakat Mesir untuk mendukung kemerdekaan Indonesia.

Langkah Ikhwanul Muslimin dalam memperjuangkan pengakuan kedaulatan Indonesia disambut baik oleh mahasiswa Indonesia di Universitas Al-Azhar. Salah satu mahasiswa Indonesia yang mendukung perjuangan Ikhwanul Muslimin adalah M. Zein Hassan. Bersama anggota Ikhwanul Muslimin, M. Zein Hassan mengajak mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Al-Azhar untuk menuliskan pandangan mereka mengenai kemerdekaan Indonesia dalam buletin kampus. Dalam perkembangannya, tulisan-tulisan tersebut dimuat dan disebarluaskan oleh surat kabar nasional Mesir. Dalam perkembangannya, upaya Ikhwanul Muslimin mendapat respon positif dari masyarakat Mesir secara luas.

Dukungan masyarakat Mesir meluas mendorong pemerintah Mesir turut memperjuangkan pengakuan kedaulatan bagi Indonesia. Meluasnya dukungan rakyat Mesir terhadap kemerdekaan Indonesia ditindaklanjuti oleh pemerintah Mesir melalui pengakuan kemerdekaan Indonesia secara de facto pada 22 Maret 1946. Melalui forum Liga Arab, pemerintah Mesir juga menyerukan agar negara-negara Arab lainnya segera mengakui Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat. Dalam sidang majelis yang digelar pada 18 November 1946, Liga Arab memberikan pengakuan secara resmi terhadap kemerdekaan Indonesia. Pengakuan Liga Arab terhadap kemerdekaan Indonesia dilandasi oleh tiga faktor utama, yaitu ikatan keagamaan, persaudaraan dan kekeluargaan.

Friday, May 19, 2023

Perjuangan melawan Agresi dan Penegakan Kedaulatan NKRI

 

A.   Perjuangan menghadapi Agresi

1)    Agresi Militer Belanda

Belanda memiliki tafsir berbeda mengenai status kemerdekaan RI dalam perundingan Linggajati. Oleh karena itu, Belanda menilai perlu melakukan agresi militer yang dimulai pada 21 Juli 1947.

a)    Agresi Militer Belanda I

Agresi Militer Belanda I dimulai pada 20 Juli 1947. Dalam agresi militer ini, Belanda menggunakan kode Operatie Product. Dengan kode operasi tersebut, Belanda berhasil menerobos daerah-daerah yang dikuasai Republik Indonesia seperti Sumatra, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tujuan Belanda menyerang daerah-daerah tersebut adalah merebut daerah-daerah perkebunan dan sumber daya alam, terutama minyak. Di Sumatera  Timur Belanda berhasil merebut perkebunan tembakau. Di Jawa Tengah, belanda menguasai seluruh wilayah pantai utara. Di Jawa Timur, Belanda merebut perkebunan tebu dan pabrik gula.

Dalam agresi militer I Belanda mengerahkan Korps Speciaale Troepen (KST) dibawah pimpinan Westerling dan Pasukan Para I (le para compagnie) di bawah pimpinan Kapten C Sisselaar. Belanda melakukan serangan secar amasif dengan teknologi perang terbaik untuk menggempur kekuatan TNI. Pasukan TNI membalas serangan Belanda dengan menggunakan strategi baru yang disebut wehrkreise yang dijalankan dengan membentuk kantong-kantong perlawanan di daerah kekuasaan Belanda. Strategi ini terbukti efektif dan menyulitkan posisi Belanda.

Dalam perkembangannya, agresi militer yang dlancarkan Belanda mendapatkan kecaman dunia internasional. India dan Australia menyarankan agar konflik Indonesia-Belanda di bicarakan dalam agenda Dewan Keamanan PBB. Tindak lanjut dari agresi militer ini dilanjutkan melalui perundingan Renville.