Munculnya
inisiatif bangsa-bangsa Eropa untuk menjelajah dunia Timur, tidak terlepas dari
perkembangan Eropa pada abad ke XV. Saat itu eropa mengalami periode renaissance yang mengakhiri abad
kegelapan. Periode renaissance membawa perubahan mendasar dalam pemikiran social
dan politik bangsa-bangsa Eropa. Periode ini disebut sebagai periode
kebangkitan bangsa-bangsa Eropa terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi. Masa renaissance mendorong bangsa-bangsa Eropa berlomba-lomba dalam bidang
teknologi.
Berbagai
kemajuan memupuk semangat bangsa Eropa untuk mencari dunia baru. Memiliki keinginan
untuk mencari jalur perdagangan baru. Jalur perdagangan kuno yang menghubungkan
Eropa dengan Asia tidak dapat digunakan sejak Kesultanan Turki Utsmani
menguasai Konstantinopel dan Laut Mediterania.
Pada
dasarnya, penjelajahan samudera dilatarbelakangi oleh beberapa factor yaitu:
1. Perkembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Pada masa renaissance ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami perkembangan pesat. Muncul berbagai teori-teori dari beberapa ilmuwan Barat yang mendorong terjadinya penjelajahan samudera untuk membuktikan kebenaran teori tersebut. Tokoh-tokoh yang mengemukakan teori tersebut Antara lain:
a. Nicolaus
Copernicus
Merupakan
ahli matematika dan astronomi oada masa renaissance. Salah satu teori yang
terkenal adalah teori Heliosentris. Teori ini menjelaskan bahwa matahari
sebagai pusat pergerakan alam semesta. Dalam buku De Revolutionibus Orbium Coelestium, Copernicus mengungkapkan
planet-planet di alam semesta, termasuk bumi berputar mengelilingi matahari. Menurutnya,
jika seseorang berjalan dari satu titik kea rah barat, dia pasti akan kembali
ke titik semula. Teori ini berhasil dibuktikan oleh para pelaut Portugis dan
Spanyol melalui penjelajahan dengan rute berlawanan arah, tetapi dapat bertemu
di Maluku
b. Galileo
Galilei
Galileo
Galilei merupakan pendukung teori Heliosentris yang dikemukakan Copernicus. Menurutnya
bumi berbentuk bulat dan dalam pergerakannya bumi mengelilingi matahari. Ia menciptakan
teleskop untuk mengamati benda-benda luar angkasa, dan dapat mengamati
permukaan bulan yang tidak rata.
c. Sir
Issac Newton
Sir Issac
Newton menyatakan bintang, planet dan benda-benda antariksa bergerak dengan
ketepatan yang dapat diramalkan seperti gerak jam. Oleh karena itu, pikiran
manusia merangkumnya menjadi beberapa persamaan sederhana.
Perkembangan
teknologi di Eropa mendorong keberhasilan membuat kapal-kapal besar yang mampu
mengarungi samudera dan tahan terhadap ombak besar. Kapal-kapal tersebut
dilengkapi dengan kompas sebagai system navigasi. Kompas mengurangi resiko
tersesat dalam perjalanan. Kapal-kapal dilengkapi layar berukuran besar yang
dimanfaatkan sebagai sistem angin sehingga memudahkan pelayaran tanpa
membutuhkan tenaga manusia sebagai penggerah kapal.
2. Pencarian
Rempah-Rempah
Kondisi Eropa yang dingin menyebabkan bangsa-bangsa Eropa membutuhkan rempah-rempah. Rempah-rempah dimanfaatkan sebagai pengawet makanan dan bahan pembuat minuman penghangat tubuh. Rempah-rempah menjadi komoditas utama incaran para pedagang Eropa walaupun dengan harga mahal, karena melewati proses distribusi yang cukup panjang. Rempah-rempah yang dibutuhkan bangsa Eropa rata-rata berasal dari Indonesia. Rempah-rempah tersebut antaralain lada, cengkeh, pala dan bunga pala. Lada ditemukan di sebagian besar wilayah Sumatera dan Jawa. Cengkeh merupakan tanaman yang subur di Ternate, Tidore, Moti, Makian, dan Bacan. Pada merupakan tanaman endemis di Pulau Banda.
(Sumber: travel.kompas.co.id)
3. Jatuhnya
Konstantinopel ke tangan Turki Utsmani
Pada
1453 Sultan Muhammad II dari kesultanan Turki Utsmani berhasil menguasai Konstantinopel. Jatuhnya ibukota
Romawi Timur ke tangan Turki Utsmani tersebut menyebabkan kegiatan perdagangan
rempah-rempah di Laut Tengah terhenti. Bangsa Turki menutup Bandar Konstantinopel
sehingga menyebabkan terputusnya hubungan perdagangan jalur darat antara Eropa
dan wilayah Asia, khususnya India dan Tiongkok.
Sebelum
berhasil menguasai Konstantinopel, Kesultanan Turki Utsmani telah berhasil
menguasai Laut Mediterania yang menyebabkan perdagangan laut antara Eropa dan
Asia Timur terhambat. Putusnya jalur perdagangan menyebabkan suplai
rempah-rempah ke Eropa berkurang. Akibatnya, harga rempah-rempah menjadi
semakin mahal. Kondisi ini mendorong bangsa Eropa mencari jalur perdagangan
baru dan melakukan penjelajahan ke Dunia Timur untuk menemukan daerah penghasil
rempah-rempah.
4. Semboyan
3G (Gold, Gospel, Glory)
Semboyan
Gold, Gospel, Glory mendorong bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudera.
Gold berarti emas yang menggambarkan kekayaan. Semboyan gold mendorong
munculnya merkantilisme di Eropa. Merkantilisme merupakan paham yang menganggap
kejayaan Negara diukur dari banyaknya emas yang dimiliki sebagai hasil
keuntungan berdagang.
Setelah
mendapatkan kekayaan, tujuan selanjutnya adalah mendapatkan kejayaan,
kemasyuran dan kemenangan. Tujuan tersebut tersirat dalam semboyan glory. Dari semboyan glory
melahirkan imperialism kuno. Berdasarkan imperialism kuno, kejayaan suatu Negara
dilihat dari banyaknya wilayah koloni dan jalur perdagangan yang dikuasai. Kondisi
ini menyebabkan bangsa-bangsa Eropa saling mengalahkan untuk menjadi bangsa
terkuat.
Penjelajahan bangsa-bangsa Eropa ke dunia Timur juga membawa misi suci dari gereja yaitu menyebarkan ajaran Injil (gospel). Oleh karena itu, dalam setiap perjalanan bangsa-bangsa Eropa selalu diikuti oleh kaum missionaris. Bagi para missionaris, menyebarkan ajaran Injil merupakan panggilan hidup dan tugas mulia.
Sumber:
- Magda Alfian, Dkk. 2007. Sejarah : Untuk SMA dan MA Kelas XI Program IPS. Jakarta. Esis
- Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2017. Sejarah Indonesia Kelas XI Semester 1. (edisi Revisi). Jakarta
- Danik Isnaini, Sri Pujiani. 2020. PR Sejarah Indonesia untuk SMA dan MA kelas XI semester 1. Yogyakarta. PT Intan Pariwara
No comments:
Post a Comment