Revolusi Prancis yang berlangsung pada abad XVIII memengaruhi situasi politik dan pemerintahan di Eropa termasuk Belanda. Pengaruh revolusi Prancis di Nelanda mulai terlihat pada tahun 1795. Pada masa itu muncul kelompok yang disebutt kaum patriot yang menghendaki adanya perubahan dalam pemerintahan Kerajaan Belanda. Mereka menginginkan Belanda menjadi Negara kesatuan. Pada tahun yang sama Prancis berhasil menguasai Belanda. Akibatnya, Raja Willem V melarikan diri ke Inggris. Prancis membentuk pemerintahan baru di Belanda dengan membentuk Republik Bataaf.
Republic Bataaf dipimpin oleh Loius
Napoleon, adik Napoleon Bonaparte. Perkembangan politik di negeri Belanda ini
memengaruhi kondisi politik di Hindia Belanda. Pemerintahan di Hindia Belanda
berada di bawah republic Bataaf.
1. Pemerintahan
Daendels (1808 – 1811)
Sumber: en.wikipedia.org
Herman Willem Daendels merupakan
gubernur jenderal pertama Belanda di Hindia Belanda. Daendels ditunjuk oleh
Loius Napoleon. Ia bertugas menjalankan kekuasaan dan pemerintahan Kerajaan Belanda
di Hindia Belanda. Daendels merupakan salah satu patriot Belanda yang
terpengaruh semangat Revolusi Prancis. Daendels berusaha menghapuskan praktik
feodalisme untuk menciptakan masyarakat yang dinamis. Kebijakan-kebijakan Daendels
selama di Hindia Belanda mencakup bidang-bidang berikut:
a. Bidang
pertahanan dan keamanan.
(Mempertahankan pulau Jawa dari serangan Inggris)
·
Membangun
benteng-benteng pertahanan baru
·
Membangun
pelabuhan militer (pangkalan angkatan laut) di Ujung Kulon, Merak, dan Surabaya
·
Memperbanyak
jumlah pasukan perang
·
Membangun
jalan raya dari Anyer – Panarukan sepanjang 1.000 km yang dikenal dengan Groote Post-weg atau Jalan Raya Pos
Daendels.
· Membangun kembali armada pertahanan di Surabaya dan Batavia
b. Bidang
Politik dan Pemerintahan
Daendels
merupakan pemimpin yang otoriter dengan pemerintahan bersifat sentralistik. Seluruh
unsur birokrasi di daerah berada dibawah pengawasan pusat. Daendels juga
mengganti system pemerintahan baru melalui kebikakan berikut
·
Membentuk
sekretariat Negara untuk membereskan masalah administrasi
·
Membentuk
kantor pengadilan di Batavia dan Surabaya
·
Memindahkan
pusat pemerintahand ari Batavia ke Weltevreden
·
Mengganti
raja-raja yang dianggap menghalangi kepentingan Belanda dan mengangkat
raja-raja baru yang sesuai dengan keinginan Belanda, misalnya Kesunanan
Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta
·
Merombak
system feudal dan menggantinya dengan system pemerintahan Barat modern. Tindakan
Daendels antaralain dengan membatasi kekuasaan raja-raja local; mengangkat
bupati sebagai pegawai pemerintah; serta menghapus Kerajaan Banten dan Cirebon
·
Mengangkat
penguasa daerah sebagai pegawai pemerintah colonial
·
Membagi
pulau Jawa kedalam 9 keresidenan (residentie).
Setiap keresidenan dibagi menjadi beberapa kabupaten (regentschap)
·
Merombak
provinsi Jawa Pantai Timur Laut menjadi lima prefektur (wilayah yang memiliki
otoritas)
c. Bidang
Peradilan
Kebijakan
Daendels dalam bidang peradilan dilakukan untuk memperlancar jalannya
pemerintahan dan mengatur ketertiban dalam kehidupan bermasyarkaat. Kebijakan bidang
peradilan sebagai berikut:
·
Membagi
tiga jenis peradilan, yaitu peradilan untuk orang-orang Belanda dan Eropa;
peradilan untuk orang-orang Timur Asing; serta peradilan untuk orang-orang pribumi.
Peradilan pribumi dibentuk di setiap prefektur
yang ada di Jawa seperti Batavia, Semarang, dan Surabaya
·
Membuat
peraturan untuk pemberantasan korupsi. Pemberantasan korupsi diberlakukan untuk
semua golongan, termasuk orang-orang Eropa dan orang-orang Timur Asing.
d. Bidang
Ekonomi
Kebijakan
ekonomi ditujukan untuk memperbaiki keuangan pemerintah Belanda akibat
kebangkrutan yang dialami VOC. Kebijakan tersebut sebagai berikut:
·
Mengeluarkan
uang kertas
·
Membentuk
Dewan Pengawas Keuangan (DPK)
·
Menjual
tanah-tanah kepada pihak swasta atau partikelir (Tionghoa dan Arab)
·
Melakukan
pemungutan pajak-pajak swasta
·
Menerapkan
penyerahan wajib berupa hasil bumi
Kesalahan terbesar Daendels ketika
menjalankan pemerintahan di Hindia Belanda adalah menjual tanah kepada pihak
swasta dan hasil penjualan tersebut digunakan Daendels untuk memperkaya diri
sendiri. Akibatnya, pemerntah Belanda menarik Daendels dari jabatannya.
2.
Pemerintahan Janssens (1811)
Setelah Daendels ditarik dari jabatannya, Louis Napoleon menunjuk Jan Willem Janssens. Janssens pernah menjabat sebagai gubernur jenderal di wilayah Tanjung Harapan pada 1802 – 1806. Gubernur jenderal Janssens berusaha memperbaiki keadaan wilayah yang ditinggalkan Daendels. Akan tetapi, dalam menjalankan pemerintahannya, Janssens tidak memiliki kecapakan seperti yang diharapkan Belanda.
Janssens tidak mampu menahan serangan
Inggris. Inggris mengawali serangan ke Jawa dengan mengerahkan armada sebanyak
enam puluh buah kapal ke perairan Batavia pada 4 Agustus 1811. Pada 28 Agustus
1811 Inggris berhasil menduduki Batavia. Janssens melarikan diri ke Semarang
tetapi akhirnya menyerah pada Inggris. Pengakuan kekalahan Belanda kepada
Inggris ini terjadi di Tuntang, Salatiga, pada 18 September 1811 yang ditandai
dengan penandatanganan Kapitulasi Tuntang. Isi Kapitulasi Tuntang sebagai
berikut:
a.
Pulau
Jawa dan sekitarnya yang dikuasai Belanda diserahkan kepada Inggris
b. Semua tentara Belanda menjadi tawanan Inggris
c. Orang-orang Belanda dapat dipekerjakan dalam pemerintahan Inggris.
Baca Juga: Perkembangan Kolonialisme Inggris di Indonesia
Daftar Bacaan
1.
Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2017. Sejarah Indonesia untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 1. Jakarta,
Kemendikbud.
2.
I
Wayan Badrika. 2006. Sejarah untuk SMA
kelas XI Program Ilmu Sosial. Jakarta.Penerbit Erlangga
3.
Magdalia
Alfian dkk. 2007. Sejarah untuk SMA dan
MA kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta. ESIS
4.
Magdalia
Alfian dkk. 2007. Sejarah untuk SMA dan
MA kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta. ESIS
5.
Ringo
Rahata dkk. 2019. Pegangan Guru; PR
Sejarah Indonesia Buku SMA/MA/SMK/MAK kelas XI semester 1. Yogyakarta. PT
Intan Pariwara
6.
Danik
Isnaini dan Sri Pujiani. 2020. Pegangan Guru;
PR Sejarah Indonesia Buku SMA/MA/SMK/MAK kelas XI semester 1. Yogyakarta.
PT Intan Pariwara
No comments:
Post a Comment