(Sumber: kompas.com)
Bangsa-bangsa Eropa menempuh jalur yang berbeda saat melakukan menjelajahan samudera untuk mencari daerah penghasil rempah-rempah. Dalam perkembangannya, bangsa-bangsa Eropa menjadikan daerah penghasil rempah-rempah sebagai daerah koloninya. Beberapa bangsa yang berhasil mendarat di Kepulauan Indonesia sebagai berikut:
1. Bangsa
Portugis
Bangsa Portugis merupakan bangsa Eropa pertama yang melakukan penjelajahan samudera. Penjelajahan samudera mendapatkan dukungan penuh dari Pangeran Henry, putera raja Portugis. Bangsa Portugis menempuh jalur penjelajahan ke arah Timur karena adanya Perjanjian Tordesillas (1494) Antara Spanyol dan Portugis. Berdasarkan perjanjian tersebut, bangsa Spanyol mendapatkan wilayah sebelah barat dari Kepulauan Cape Verde (Sebelah barat Afrika), sedangkan Portugis mendapatkan wilayah sebelah timur. Perjanjian ini dimaksudkan untuk mencegah bentrokan antar kedua Negara dalam memperebutkan daerah baru.
Ekspedisi pertama bangsa Portugis dipimpin
oleh Bartholomeus Diaz pada 1487. Penjelajahan ini dilakukan dengan menyusuri
pantai barat Afrika menuju ujung selatan Afrika dan berakhir di Tanjung Harapan
(Cape of the Good Hope) pada tahun 1488. Selanjutnya rombongan ini tidak
melanjutkan pelayaran dan memutuskan untuk kembali ke Portugis.
Pada
1497 Raja Portugis kembali mengirim rombongan penjelajahan samudera dibawah
pimpinan Vasco da Gama. Perjalanan yang dilakukan rombongan ini memutari
Tanjung Harapan kemudian menyisir pantai timur Afrika dan berlabuh di
Kalikut(India) pada 20 Mei 1498. Dalam ekspedisi ini Vasco da Gama berhasil
membawa pulang rempah-rempah ke Portugis.
Tahun
1509 portugis menempatkan Alfonso d’Albuquerque sebagai wakil Portugis di
India. Dibawah kepemimpinannya, Portugis berhasil menguasai Bandar Goa pada 1510.
Selanjutnya Bandar Goa dijadikan markas besar Portugis di India dan berikutnya
mengincar Malaka. Malaka menjadi tujuan berikutnya karena mendengar cerita dari
pedagang Gujarat dan Arab tentang kekayaan daerah Malaka.
Malaka
merupakan daerah penting bagi Portugis, pada awal abad XVI kondisi pelabuhan
Malaka ramai dan ingi menguasainya. Portugis mengubah Malaka menjadi pangkalan
untuk memasuki Asia Timur dan kepulauan rempah-rempah. Pada 10 Agustus 1511,
Portugis berhasil menaklukkan Malaka dan Alfonso d’Albuquerque diangkat menjadi
penguasa Malaka.
Setelah
berhasil menguasai Malaka, Alfonso d’Albuquerque mengutus tiga kapal Portugis
untuk berlayar menemukan kepulauan rempah-rempah di Indonesia bagian Timur
(Maluku). Rombongan ini dipimpin oleh Antonio de Abreau didampingi oleh
Fransisco Serrao. Kapal yang dipimpin oleh Fransisco Serrao berlabuh di Hitu,
dan kapal yang dipimpin oleh Antonio de Abreau berhasil mendarat di Ternate
tahun 1512.
Kedatangan
Portugis di Ternate mendapat sambutan baik dari Sultan Ternate. Sambutan ini
karena Ternate mendapat dukungan dan bantuan Portugis melawan Tidore. Sebagai imbalan,
Portugis diizinkan mendirikan benteng dan melakukan monopoli perdagangan
rempah-rempah di wilayah Ternate.
Portugis
selalu membawa batu padrao dalam setiap kegiatan penjelajahan samudera. Batu padrao
adalah tugu batu yang digunakan untuk menandai wilayah sebagai koloni Portugis.
Batu padrao berbentuk tugu dengan hiasan bola dunia dan tiga trefoil kecil. Pada
batu itu terdapat tulisan DSPOR yang berarti kekuasaan Portugis. Batu padrao di
wilayah Indonesia pertama kali ditemukan pada tahun 1918 di Batavia.
2. Bangsa
Spanyol
Bangsa
Spanyol melakukan penjelajahan samudera dengan menempuh jalur berbeda dengan
bangsa Portugis. Bangsa Spanyol berlayar kearah barat menyeberangi Samudera
Atlantik. Rombongan penjelajahan pertama bangsa Spanyol berangkat pada 3
Agustus 1492 yang dipimpin oleh Christophorus Columbus dengan tiga kapal yakni
Pita, Nina, dan Maria. Rombongan ini berhasil mendarat di Kepulauan Kanari pada
6 September 1492. Pada 12 Oktober 1492 rombongan ini berhasil mendarat di
Kepulauan Bahama. Ketika sampai di Kepulauan Bahama di Benua Amerika, Columbus
mengira ia telah sampai di Kepulauan Hindia dan memberi nama penduduk asli
Benua Amerika tersebut dengan Indian. Kepulauan Bahama kemudia dianggap sebagai
wilayah jajahan Spanyol. Misi penjelajahan selanjutnya berhasil menguasai
Meksiko dengan menaklikkan suku Indian Aztec dan Indian Maya. melanjutkan
perjalanan hingga akhirnya mendarat di Haiti dan memutuskan kembali ke Spanyol.
Penjelajahan
bangsa Spanyol dilanjutkan oleh Amerigo Vespucci dengan mengikuti rute yang
dilalui oleh Christophorus Columbus. Rombongan ini berhasil mencapai Amerika
Selatan pada 1499. Setelah mendarat di kepulauan Bahama, rombongan Amerigo
Vespucci memberi nama Amerika yang diambil dari nama Amerigo Vespucci.
Keberhasilan
ekspedisi Christophorus Columbus dan Amerigo Vespucci mendorong bangsa Spanyol melakukan
ekspedisi lanjutan. Ekspedisi selanjutnya dipimpin oleh Ferdinand Magellan yang
dibantu oleh Joan Sebastian del Cano. Setelah berhasil mencapai benua Amerika,
rombongan ini melanjutkan perjalanan menuju Samudera Pasifik. Pada 1521
rombongan Ferdinand Magellan berhasil mendarat di Kepulauan Massava yang
selanjutnya disebut Kepulauan Filipina yang diambil dari nama raja Spanyol,
raja Phillip II.
Dalam
pendaratannya di Filipina rombongan ini bertentangan dengan penduduk local yang
menyebabkan Ferdinand Magellan tewas. Peristiwa
ini tidak menghentikan ekspedisi bangsa Spanyol. Di bawah pimpinan Sebastian
del Cano, rombongan Spanyol melanjutkan perjalanan kea rah selatan. Del Cano
berhasil mendarat di Kepulauan Maluku pada 1522 dan singgah di Tidore, Bacan
dan Jailolo.
Dalam
perkembangannya, Spanyol bersekutu dngan Tidore yang saat itu berselisih dengan
Ternate yang didukung oleh Portugis. Perselisihan ini dianggap merugikan
bangsa-bangsa eropa sehingga pada 1529 Spanyol dan Portugis menandatangani
perjanjian Saragosa. Isi perjanjian Saragosa adalah:
a.
Maluku
menjadi daerah di bawah pengaruh Portugis
b.
Spanyol
meninggalkan Maluku dan memusatkan diri di Filipina
3. Bangsa
Inggris
Keberhasilan
bangsa Spanyol melakukan penjelajahan samudera di bagian barat Eropa mengilhami
Inggris untuk mengirim ekspedisi penjelajahan samudera. Penjelajahan samudera
bangsa Inggris pertama dipimpin oleh Francis Drake dibantu oleh Thomas
Cavendis. Rombongan ini mendapat dukungan penuh dari Ratu Elizabeth I.
Rombongan
Francis Drake berangkat dari Inggris pada 1577 dan berlayar mengikuti rute
perjalanan Spanyol. Rombongan ini sampai di Ternate pada tahun 1579. Di Ternate
mereka memborong rempah-rempah untuk dibawa ke Inggris. Pada abad XVII Inggris
kembali melakukan penjelajahan samudera dengan mengikuti rute Portugis. Penjelajahan
samudera Inggris kali ini bertujuan untuk memperluas wilayah kekuasaan. Inggris
berhasil menguasai India dan mendirikan East India Company (EIC). EIC menjadi
kongsi dagang yang kuat dan menjadi pesaing utama VOC (kongsi dagang Belanda).
Sir
James Lancaster ditunjuk untuk memimpin pelayaran Inggris ke dunia Timur. Armada
dagang ini tiba di Aceh pada tahun 1602 dan meneruskan pelayaran ke Banten. Inggris
berhasil menjalin kerja sama dengan Banten. Kerja sama ini dibuktikan saat
Banten mengizinkan Inggris mendirikan pangkalan dagang utama Asia Tenggara dan
benteng di Banten. Pembangunan benteng di Banten bertujuan menjamin perdaganan
lada dan keamanan dari blockade VOC. EIC juga mendirikan pangkalan dagang di
Bengkulu. EIC berhasil menjalin kerja sama dengan Kerajaan Selebar dan
membangun benteng dengan bantuan rakyat setempat.
Misi
pelayaran Inggris berikutnya dipimpin oleh Sir Hendy Middleton pada 1604. Middleton
berhasil mencapai Ternate, Tidore, Ambon, dan Banda. Pada tahun 1811, tentara
Inggirs menyerang wilayah-wilayah yang dikuasai Belanda. Pemerintah Belanda
akhirnya menyerah tanpa syarat. Gubernur Jenderal Lord Minto, pimpinan EIC,
mengangkat Thomas Stamford Raffles sebagai gubernur jenderal di Hindia Belanda.
4. Bangsa
Belanda
Keberhasilan
bangsa Spanyol dan Portugis dalam melakukan penjelajahan samudera mendorong
bangsa Belanda turut dalam kegiatan penjelajahan. Penjelajahan Belanda
mengikuti rute bangsa Portugis. Belanda juga meniru strategi bangsa Portugis
dalam melakukan ekspedisi karena keberadaan orang-orang Belanda yang bekerja di
kapal-kapal Portugis.
Salah
satu orang Belanda yang bekerja di kapal portugis adalah Jan Huygen van
Lin-schoten. Pada 1595, ia menerbitkan buku berjudul Iti-nerario near Oost ofte
Portugales Inden (Pedoman Perjalanan ke Timur atau Hindia Portugis). Buku ini
memuat peta dan deskripsi mengenai penemuan-penemuan bangsa Portugis selama penjelajahan.
Berdasarkan buku tersebut, bangsa Belanda mengetahui kekayaan besar yang
terdapat di dunia Timur.
Orang
Belanda pertama yang mencoba melakukan penjelajahan samudera adalah Willem
Barents. Pada 1594 ia berusaha menuju belahan dunia timur melalui Kutub Utara. Akibat
keterbatasan pengetahuan tentang penjelajahan samudera, kapal yang
ditumpanginya terjepit pada bongkahan es di pulau Novaya Zemlya. Willem Barents
berusaha untuk kembali, namun meninggal dalam perjalanan pulang ke Belanda.
Pada
1595, Belanda mengirim ekspedisi ke dunia Timur di bawah pimpinan Cornelius de
Houtman. Pada 1596, rombongan ini berhasil berlabuh di Banten, namun mendapat
penolakan karena de Houtman tidak menghargai penduduk setempat. Akibatnya rombongan
ini diusir dan melanjutkan perjalanan menyusuri pantai utara Jawa. Pada 1597
rombongan Cornelis de Houtman memutuskan kembali ke Belanda. Mereka membawa
banyak rempah-rempah untuk menujukkan keberhasilannya menemukan kepulauan
rempah-rempah.
Pada
1598 rombongan ekspedisi Belanda kembali ke Banten dibawah pimpinan Jacob van
Neck. Dalam memimpin ekspedisi tersebut, Jacob van Jacob dibantu oleh van
Waerwijck dan van Heemskerck. Ketiga pemimpin ini lebih pandai berdiplomasi
dibandingkan Cornelis de Houtman. Mereka berusaha memperbaiki kesalahan yang
dilakukan rombongan Cornelis de Houtman. Mereka memberi cendera mata berupa
tempat minum dari emas murni kepada penguasa Banten. Oleh karena itu, rombongan
ini diterima dengan baik dan berhasil menjalin hubungan dengan masyarakat
Banten. Hubungan tersebut terlihat ketika Belanda diizinkan mendirikan kantor
dagang setelag memberi jaminan sejumlah uang.
Setelah menguasai Banten, Belanda melanjutkan ekspedisi ke bagian Timur.
Mereka berhasil menguasai Maluku dan menggeser kedudukan Portugis ke wilayah
Papua dan Nusa Tenggara Timur.
- Magda Alfian, Dkk. 2007. Sejarah : Untuk SMA dan MA Kelas XI Program IPS. Jakarta. Esis
- Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2017. Sejarah Indonesia Kelas XI Semester 1. (edisi Revisi). Jakarta
- Danik Isnaini, Sri Pujiani. 2020. PR Sejarah Indonesia untuk SMA dan MA kelas XI semester 1. Yogyakarta. PT Intan Pariwara
No comments:
Post a Comment