Thursday, September 19, 2024

Perkembangan IPTEK di Era Globalisasi : Teknologi Transportasi

Transportasi didefinisikan sebagai sarana pengangkut yang memudahkan perpindahan manusia maupun barang dari satu tempat ke tempat lain.

Sarana transportasi sendiri mulai berkembang sejak penemuan roda sekitar tahun 3500 sebelum masehi. Pada masa itu, roda dibuat dari kayu yang sangaaat berat, sehingga perjalanan dengan sarana transportasi kala itu juga belum efisien seperti sekarang. 

Sumber: blog.ruangguru

Pada era globalisasi mobilitas manusia makin bergerak cepat. Keadaan tersebut tidak terlepas dari perkembangan teknologi transportasi. Teknologi transportasi yang digunakan manusia meliputi transportasi darat, air, dan udara.

1. Transportasi darat

Penggunaan transportasi darat dapat ditelusuri dari upaya manusia melakukan mobilitas. Sejak ibuan tahun sebelum Masehi manusia telah mengembangkan transportasi darat untuk bermobilisasi antarwilayah dengan menggunakan tenaga hewan, seperti kuda, lembu, unta, dan keledai. Perkembangan teknologi mendorong penemuan roda oleh bangsa Sumeria pada 3500 sebelum Masehi. Wujud roda pada masa itu belum seperti pada masa kini. Pada masa itu roda masih menggunakan bahan dasar kayu.

Friday, August 30, 2024

Perkembangan IPTEK Pada Era Global : Teknologi Informasi dan Komunikasi

 INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Teknologi informasi dan komunikasi memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Teknologi memudahkan manusia dan mendapatkan informasi dan menjalin hubungan dengan sesamanya. Pada era globalisasi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi makin pesat. Beberapa perangkat teknologi dalam bidang informasi dan komunikasi era globalisasi sebagai berikut:

1)  Radio

Kemunculan radio formula pada abad 19 ketika seorang ilmuwan bernama Maxwell berhasil menemukan rumus untuk menciptakan gelombang elektromagnetik. Dalam perkembangannya, temuan James Maxwell dikembaangkan oleh Heinrich Herzt pada tahun 1884. Hasil pengembangan tersebut mendorong Guglemo Marconi memanfaatkan gelombang elektromagnetik untuk mengirim sinyal radio sejauh 1,5 km. 



Pengembangan radio terus dilakukan oleh para ahli hingga memasuki tahap penyempurnaan. Pada 1933 E.H Amstrong dari Universitas Columbia memperkenalkan sistem frequency modulation (FM) sebagai bentuk penyempurnaan sistem amplitudo modulation(AM).

Di Indonesia radio mulai dikenal pada masa pemerintahan kolonial Belanda. Pada 1926 Stasiun Radio bernama Bataviaasche Radio Vereeniging (BRV) didirikan di Jakarta. Stasiun Radio tersebut dikelola oleh orang-orang Belanda. Pada 1933 Solosche Radio Vereeniging (SRV) didirikan di Solo. Stasiun radio ini dikelola oleh orang-orang bumiputera.

Wednesday, April 17, 2024

Dampak Pendudukan Jepang di Indonesia Munculnya Janji Kemerdekaan dan Persiapan Kemerdekaan Indonesia

 Janji Manis yang selalu di propagandakan pemerintah sejak awal kedatangannya ternyata hanya untuk mengambil simpati bangsa Indonesia. Setelah berhasil menduduki wilayah Indonesia, pemerintah Jepang menerapkan berbagai kebijakan yang lebih kejam daripada pemerintah Belanda. Meskipun periode pendudukan Jepang di Indonesia berlangsung singkat, kebijakan Jepang mampu membawa dampak besar bagi bangsa Indonesia, bagi dampak positif maupun negatif.

1. Dampak Pendudukan Jepang di Indonesia dalam Berbagai Bidang

Pendudukan Jepang di Indonesia menimbulkan dampak dalam berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial-budaya, pendidikan, serta birokrasi dan militer. 

 a. Bidang Politik

  • Mengubah istilah-istilah dalam tatanan atau struktur pemerintahan 

  • Menjalin kerjasama degan tokoh-tokoh nasionalis Indonesia untuk menarik simpati rakyat Indonesia 

  • Menghapus semua organisasi pergerakan nasional yang muncul pada masa pemerintah kolonial Belanda dan menggantinya degan organisasi baru 

  • Pembentukan Dewan Pertimbangan Pusat (Chuo Sangi In) dan Dewan Pemerintahan Daerah (Chuo Sangi Kai). Orang-orang Indonesia ditunjuk unutk berpartisipasi dalam dewan tersebut hanya berkedudukan sebagai penasehat. Penambahan personil pegawai pribumi dalam kedua dewan tersebut sejak tahun 1943 hanya berlaku di Jawa yang berkedudukan sebagai pusat kegiatan politik.

Saturday, February 3, 2024

Integrasi dan Disintegrasi Negara-negara di Dunia - Integrasi Vietnam

Vietnam merupakan salah satu negara di kawasan Asia Tenggara. Pada masa Perang Dingin, Vietnam menjadi ajang perebutan pengaruh antara blok Barat dan Timur. Puncak perebutan pengaruh tersebut terjadi saat perang saudara yang melibatkan Vietnam Utara dan Vietnam Selatan. Berakhirnya perang saudara ini dengan bersatunya(integrasi) Vietnam pada 1975.
A. Perang Saudara di Vietnam
Vietnam merupakan negara di kawasan Indo-Cina yang dikuasai Prancis sejak abad XIX. Pada masa Perang Dunia II, Vietnam berada di bawah kekuasaan Jepang hingga 1945. Setelah kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II, Tiongkok dan Inggris datang di Vietnam untuk melucuti senjata tentara Jepang. Tiongkok datang dari arah utara, sedangkan Inggris datang dari arah selatan. Kedatangan Tiongkok dan Inggris tersebut memiliki kepentingan berbeda. Tiongkok yang beraliran komunis menginginkan kemerdekaan bagi Vietnam. Sementara itu, Inggris berupaya mengembalikan Vietnam menjadi wilayah kekuasaan Prancis. Perbedaan keinginan tersebut mendorong terjadinya perang antara Inggris dan Tiongkok di Vietnam.  
 1. Latar Belakang Perang Saudara di Vietnam 
Sejak abad XIX Vietnam menjadi wilayah kekuasaan kolonial Prancis. Pada masa Perang Dunia II Jepang menguasai wilayah Vietnam hingga 1945. Sejalan dengan kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II, tentara Tiongkok dan Inggris datang ke Vietnam untuk melucuti senjata tentara Jepang. Tiongkok masuk dari arah utara, sedangkan Inggris masuk lewat selatan. Kedua negara tersebut mempunyai kepentingan berbeda. Tiongkok yang beraliran komunis menginginkan kemerdekaan bagi Vietnam. Sementara itu, Inggris ingin mengembalikan Vietnam sebagai wilayah kekuasaan Prancis. Perbedaan kepentingan antara Tiongkok dan Inggris berujung pada konflik kedua negara.

Sunday, October 15, 2023

Bentuk Peran Aktif Bangsa Indonesia pada Masa Perang Dingin

        Ketegangan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet menimbulkan kekhawatiran di negara-negara dunia ketiga. Sebagai negara dunia ketiga sekaligus negara yang baru lahir pasca perang dunia ke-2, indonesia merupakan salah satu sasaran perebutan pengaruh oleh dua kekuatan besar tersebut. Amerika Serikat berupaya menyebarkan pengaruh ideologi kapitalis, sedangkan Uni Soviet mengenalkan ideologi komunis kepada Indonesia. Meskipun demikian, indonesia berusaha untuk tidak terpengaruh dan bersikap netral. Indonesia tetap Memegang teguh politik bebas aktif, yaitu tidak memihak blok manapun dan aktif dalam berbagai upaya mewujudkan perdamaian dunia. Upaya untuk mewujudkan perdamaian dunia tersebut ditunjukkan Indonesia dengan beberapa peran aktif berikut 

1. Aktif Dalam Gerakan Non Blok (GNB) 

Gerakan Non-Blok (GNB) merupakan organisasi yang dibentuk oleh negara-negara dunia ketiga pada masa perang dingin. Melalui organisasi ini negara-negara dunia ketiga berupaya bersikap netral dan tidak memihak salah satu blok yang berkuasa. Pembentukan organisasi ini juga tidak bermaksud menjadi blok/ kekuatan baru dalam perang dingin. 

        a. Pemrakarsa Gerakan Non-Blok 

Perdana Menteri Jawaharlal Nehru (India), Presiden Gamal Abdul Nasser(Mesir) presiden Kwame Nkrumah(Ghana), presiden Soekarno (Indonesia), dan Presiden Yosep Broz Tito(Yugoslavia) merupakan pemrakarsa gerakan non-blok (GNB) atau Non Aligned Movement (NAM). Pembentukan organisasi ini tidak lepas dari Konferensi Asia Afrika(KAA) di Bandung pada 1955. 

Gambar 1. Tokoh Pendiri Gerakan Non-Blok (Sumber: Ksatria Literasi)