A.
Latar
Belakang Perang Dunia I
Perang Dunia I disebut juga Perang Besar (Great
War). Latar Belakang Perang Dunia I dibagi menjadi 2.
1) Sebab umum terjadinya Perang
Dunia I
a)
Pertentangan
antar negara Eropa
Dominasi
nnegara-negara Eropa di wilayah Asia dan Asia pada awal abad XX menyebabkan
persaingan ekonomi antarnegara Eropa. Persaingan tersebut memicu pecahnya
Perang Dunia I. motif persaingan ekonomi berkembang menjadi motif politik.
Dalam hal ini negara-negara Eropa seperti Inggris, Jerman, Prancis, Italia, dan
Belanda berusaha meningkatkan gengsi dengan memperluas tanah jajahan.
Persaingan
juga terjadi antara Italia dan Prancis yang berusaha menguasai wilayah Afrika
Utara, Austria dan Rusia memperebutkan Balkan, sedangkan JErman dan Inggris
memperebutkan wilayah Timur Tengah. Selain itu, beberapa negara di Eropa
bersaing untuk menjadi negara industri terbesar di Eropa. Revolusi Industri di
Inggris pada abad XVIII telah mengubah pemikiran negara-negara di Eropa untuk
mengembangkan perindustriannya.
Gambar 1: Peta pembagian kekuatan negara-negara Eropa
Sumber: wawasansejarah.com
b)
Politik
mencari kawan
Persekutuan dibentuk untuk melindungi negara yang merasa terancam oleh negara lain. Setiap kelompok persekutuan memiliki kesepakatan, yaitu jika salah satu anggita persekutuan diserangm anggota lain harus membantu. Pembentukan politik persekutuan (System of Alliances) ini dibentuk karena situasi yang semakin mencekam menjelang Perang Dunia I.
Gambar 2 : Peta wilayah Blok Sentral dan blok
Sekutu pada awal abad XX
Sumber: id.wikipedia.com
·
Triple Alliacnce :
Jerman-Austria, Hongaria dan Italia berdiri tahun 1882
·
Triple Entente:
Perancis, Rusia, Inggris
c)
Perlombaan
senjata
Pada
tahun 1906 Inggris berhasil membuat kapal perang terbesar di dunia yang dikenal
dengan nama Dreadnought. Pada dekade yang sama Jerman menyaingi
Inggris dengan menciptakan kapal selam U-Boast. Persaingan senjata
antara Inggris dan Jerman ini memicu persaingan senjata negara-negara di
Eropa.
Kemajuan
persenjataan sebuah negara menjadi tolak ukur kekuatan meiliter negara
tersebut. Dengan denikian, banyak negara yang bersaing untuk memajukan
teknologi persenjataannya. Persaingan persenjataan antarnegara Eropa pada abad
XX turut mendorong pecahnya Perang Dunia I.
d)
Ketidakstabilan
Politik wilayah Balkan
Hingga
akhir abad XIX, kekaisaran Turki merupakan negara besar dengan wilayah
kekuasaan membentang hingga Semenanjung Balkan. Akan tetapi, memasuki abad XIX
terjadi ketidakstabilan politik. terutama di wilayah Balkan. Ketidakstabilan
politik tersebut kemudian menyebabkan konflik bersenjata hingga terjadi
perpecahan di wilayah tersebut.
Pada 8 Oktober 1912 Liga Balkan yang terdiri atas Bulgaria,
Serbia, Yunani, dan Makedonia menyatakan perang melawan Turki. Konflik
bersenjata yang berlangsung hingga Mei 1913 ini dikenal dalam sejarah sebagai
Perang Balkan I. Akibat konflik ini, Turki kehilangan wilayahnya di Semananjung
Balkan.
Pada 1913 Serbia terlibat perang dengan Bulgaria,
Akibat perang tersebut, Bulgaria keholangan banyak wilayah. Hingga tahun 1914
wilayah Balkan merupakan wilayah yang labil karena sering terjadi persaingan
antarmasyarakat dari berbagai kelompok etnik serta adanya perbedaan idelogi
politik.
2) Sebab khusus PD I
Sarajevo Incident à merupakan sebab khusus terterjadinya Perang
Dunia I. Archduke Franz Ferdinan merupakan pewaris (putra mahkota) Kekaisaran
Austria. Saat ia melakukan kunjungan ke Sarajevo untuk memeriksa pasukan bersenjata
di Bosnia, ia ditembak oleh seorang siswa Bosnia bernama Gavrilo Princip.
Gavrilo Princip merupakan anggota "Black Hand", salah satu
kelompok nasionalis Serbia.
Setelah
insiden penembakan tersebut, pemerintah Austria
melakukan penyelidikan. PEnyelidikan yang dilakukan pemerintah Austria
menyimpulkan adanya keterlibatan pemerintah dan militer Serbia dalam aksi
pembunuhan tersebut. Pada 23 Juli 1914 Mentri Luar Negeri Austria, Leopold von
Berchtold mengeluarkan ultimatum sebagai berikut:
- Pemerintah
Serbia harus menindak semua gerakan anti-Austria di Serbia dan memecat
pejabat-pejabat yang dinyatakan bersalah.
- Pejakab
Austria diizinkan membantu gerakan penindasan kaum pemberontak dan
menjatuhkan hukuman kepada orang-orang yang terlibat pembunuhan Archduke
Franz Ferdinand
Pada 28 Juli 1914 Austria mengumumkan perang terhadap Serbia. Peperangan tersebut membuat perdamaian antara kekuatan besar Eropa runtuh. Dalam kurun waktu seminggu Rusia, Belgia, Prancis, Inggris, dan Serbia berbaris melawan Austria dan Jerman.
Pihak-Pihak Terlibat PD I
Blok Sentral |
Blok Sekutu |
• Jerman • Austria • Turki • Bulgaria |
• Perancis • Inggris • Rusia • Italia
(1915) • Amerika
Serikat (1917) • Serbia • Belgia • Rumania • Jepang • Portugal • dll |
B.
Kronologi
Perang Dunia I
1)
Front
barat
Pada
3 Agustus 1914 Jerman menyerang Rusia, Perancis, Luksemburg, dan Belgia.
Serangan Jerman terhadap Prancis disebus serangan front Barat. Pasukan Jeraman
dalam serangan Front BArat ini dipimpin oleh Jendral von Schlieffen. Oleh
karena itu, Jerman menyebutkan serangan ini dengan nama operasi Schlieffen.
Operasi Schlieffen yang dilakukan Jerman bertujuan menguasai Prancis dalam
waktu enam minggu agar Jerman dapat berkonsentrasi melawan Rusia di front
Timur, Serangan front Barat berlangsung selama empat tahun dimulai 1914 sampai
1918.
2)
Front
Timur
Laut
Baltik dan Laut Hitam menjadi lokasi terjadinya serangan front Timur pada PD I.
Tidak jauh berbeda dari front Barat, taktik parir-parit masih digunakan sebagai
tempat pertahanan. Sepanjang 1915 Sekutu membantu Rusia dalam pertempuran di
front Timur. Sekutu membantu Rusia bukan tanpa tujuan. Mereka ingin merebut
ibukota kekasiaran Turki dan menyediakan rute laut yang aman bagi perdagangan
militer dan hasil bumi Rusia.
Sekutu
mengawali peperangan ke daerah Gallipoli dengan mengebom benteng-benteng Turki
yang difungsikan sebagai pelindung area Dardanella. Pada 25 April 1915 pasukan
Sekutu berhasil mendirikan pangkalan militer di Semanjung Helles dan Gaba Tepe.
Dalam menghadapi pasukan Sekutu, Turki mendapat bantuan dari pasukan JErman
yang dipimpin oleh Otto Liman von Sanders.
Pada
pertempuran Gallipoli, Jerman menempatkan dua divisi yang membentuk oertahanan
di sepanjang pantai Helles untuk membendung pasukan Sekutu. Divisi pasukan
Jerman mendapat dukungan pasukan Turki yang dipimpin Mustafa Kemal Attaturk.
Dalam pertemputan Gallipoli ini, Sekutu mengalami kekalahan dan kehilanga
sekira 200 ribu pasukan. Kekalahan yang dialami pasukan Sekutu dalam
pertempuran di Gallipoli bukan karena kehebatan pasukan Turki dan Jerman. Akan
tetapi, Sekutu sulit beradaptasi dengan medan pertempuran dan kesalahan
strategi perang. Pasukan sekutu tidak siap dengan kondisi medan berupa
perbukutan batum dan hutan rimba yang sulit ditembus. Selain itu, sengatan
sinar matahari yang begitu terik menghalangi pandangan pasukan pada siang hari.
3)
Front Selatan yaitu
pertempuran anara Italia dan Austria-Hongaria serta Jerman
4)
Front Balkan
dan Timur Tengah
5)
Pertempuran Laut
Pada
masa PErang Dunia I terjadi dua perang utama yang berlokasi di lautan, yaitu
Pertempuran di Kepulauan Falkland terjadi pada tanggal 8 Desember 1918.
Prrtempuran tersebut dilatarbelakangi upaya baslas dendam Inggris terhadap
kemenangan Jerman di Coronel. Selanjutnya, Angkata Laut Inggris mengirim bala
bantuan di Kepulauan Falkland. Wakil Laksamana Sir Frederick Doveton Sturdee,
Kepala Staf Perang di Angkatan Laut Inggris mengambil alih komando pasukan.
Sekira duaribu pelaut Jerman terbunih dan Inggris memenangi pertempuran di
Kepulauan Falkland.
Pada
1916 terjadi pertempuran Jutland antara Angkatan Laut Jerman dan Angkatan Laut
Inggris. Laksamana Franz von Hipper memimpin Angkatan Laut Jerman, sedangkan
Laksamana Reinhard Scheer yang dibantu Laksamana Muda John Jellicoe memimpin
angkatan laut Inggris. Jerman mengandalkan kapal-kapal penjelajah ringan yang mampu
menyerang kedudukan kapal perang milik Angkatan Laut Inggris pada pertempuran
Jutland. Akhirnya, kapal-kapal ringan milik jerman (Nurmberg dan Leipzig)
berhasi menenggelamkan kapal Coronel, salah satu kapal perang berat milik
Angkatan Laut Inggris.
Setelah
Jerman berhasil menerapkan strategi kapal ringan, pada 1917 Jerman menerapkan
strategi baru yaitu menggunakan kapal selam tanpa batas. Mengetahui Amerika
Serikat telah bergabung dengan Sekutu, Jerman berusaha membentung
pergerakan armada Amerika Serikat. Amerika Serikat merupakan negara netral
dalam PD I, berubah memihak sekutu karena kapal selam Jerman mentorpedo kapal
dagang Amerika Serikat ‘Lucitania’.
Pada
perkembangannya, ancaman serangan kapal selam Jerman berkurang karena seluruh
kapal dagang milik Inggris dan Amerika serikat berlayar secara berkonvoi dan
dikawal oleh kapal-kapal perusak. Taktik ini menyulitkan kapal selam Jerman
dalam melakukan serangan.
C.
Berakhirnya
Perang Dunia I
Pada 1918 pasukan Sekutu berhasil menembus garis
pertahanan Jerman di Hindenburg sehingga menjatuhkan mental pasukan Jerman.
Peristiwa tersebut menandai berakhirnya Perang Dunia I. Pada 3 Oktober 1918
Pangeran Max von Baden dari Jerman meminta Presiden Amerika Serkiat, Woodrow
Wilson menjadi penengah konflik Perang Dunia I, namun tidak mendapat tanggapan.
Austria menyerah pada Sekutu tanggal 30 Oktober 1918 dan selanjutnya Turki
menyerah pada 2 November 1918.
Pada 6 November 1918 Jerman menandatangani
perjanjian gencatan senjata di sebuah gerbong kereta di Compiegne. Genjatan senjata
dimulai pada 11 November 1918. Dalam perjanjian tersebut, Jerman sepakat
menarik pasukan dari front Barat dan front Timur serta menyereahkan angkatan
lautnya kepada Sekutu.
Turunnya tahta Kaisar Wilhelm II sebagia
penguasa Jerman merupakan dampak perjanjian tersebut. Selanjutnya, pada 1
Desember 1918 pasukan Sekutu mulai menduduki Rhineland, sebuah wilayah
strategis di Jerman.
Sebab kekalahan Blok Sentral:
1) Tidak seimbangnya kekuatan yang saling
berhadapan
2) Terjadinya perpecahan dalam blok sentral
3) Timbulnya pemberontakan-pemberontakan di negara
blok sentral
Beberapa Perjanjian Penting Pasca Perang Dunia I:
1)
Perjanjian Versailles (28 Juni 1919) antara Sekutu dengan Jerman yang
diadakan di Istana Versailles. Hasil keputusan Perjanjian Versailles adalah:
a) Jerman menyerahkan Elzas Lotharingen kepada
Perancis dan Eupen-Malmedy kepada Belgia
b) Danzig dan sekitarnya menjadi kota merdeka di
bawah Liga Bangsa-Bangsa (LBB)
c) Daerah Saar berada di bawah kekuasan LBB selama
lima belas tahun. Selanjutnya, akan diadakan plebisit untuk mengetahui rakyat
ingin bergabung dengan Jerman atau Prancis.
d) Jerman kehilangan semua tanah jajahan yang
diambil Inggris dan Perancis, dan Jepang
e) Jerman membayar kerugian perang sebanyak 132 miliar
Mark emas kepada Sekutu
f) Kapal-kapal dagang Jerman diserahkan kepada
Inggris sebagai ganti kerugian perang
g) Jumlah Angkatan perang Jerman diperkecil menjadi
100.000 orang. Angkatan Laut berjumlah maksimal 15.000 tentara hanya boleh
memiliki enam kapal bersenjata dengan berat maksimal 10.000 ton, enam kapal
perang gerak cepat dengan maksimal 60.000 ton, serta dua belas kapal penghancur
dengan berat maksimal 800 ton. Selain itu, Jerman dilarang memproduksi gas
beracun, melakukan blockade terhadap kapal lain, dan memproduksi kapal selam.
h) Daerah Jerman sebelah Barat Sungai Rhein diduduki
Sekutu selama lima belas tahun sebagai jaminan.
Tujuan perjanjian
Versailles adalah menekan kekuatan Jerman agar tidak menjadi ancaman bagi Negara-negara
Sekutu. Perjanjian tersebut memicu kemarahan rakyat Jerman karena merasa
dipermalukan,
2)
Perjanjian St Germain
Perjanjian
yang dilakukan antara pihak Sekutu dengan Austria pada tanggal 10 September
1919. Isi Perjanjia St Germani antara lain:
a)
Austria harus mengakui
kemerdekaan Hungaria, Polandia dan Cekoslovakia
b)
Austria harus menyerahkan
Tyrol Selatan, Trieste, Trentino dan Istria ke Italiaserta Bukovina kepada
Rumania
c) Austria harus menyerahkan tanah kerajaan ke Negara
baru terbentuk seperto Yugoslavia yang terdiri atas Serbia, Montenegro, dan
beberapa daerah Austria di Balkan
d) Penerapan zona demiliterisasi di Austria
e) Jerman dan Austria membatalkan perjanjian yang
pernah dilakkukan sebelumnya. Pembatalan ini dilakukan untuk mencegah kedua
belah pihak membentuk kekuatan besar kembali sehingga mencegah terjadinya
kemungkinan perang.
3)
Perjanjian Neuilly
Perjanjian
Neuilly ditandatangani pada 27 November 1919. Perjanjian ini melibatkan blok
sekutu dan Bulgaria. Pada perjanjian ini Bulgaria diwajibkan menyerahkan
sebagian wilayahnya karena Bulgaria merupakan salah satu nengara blok sentral
yang kalah dalam PD I. dalam perjanjian ini, wilayag Bulgaria diterapkan
demiliterisasi. Selain itu, Bulgaria haris menyerahkan daerah pantan Aegea
kepada Yunani.
4)
Perjanjian Trianon
Perjanjian
Trianon ditandatangani pada 4 Juni 1920 di Versailles, Prancis. Perjanjian ini adalah
perjanjian antara Sekutu dan Hungaria. Isi perjanjiannya antaralain:
a) Daerah Hongaria diperkecil
b) Keluarga Hapsburg beserta keturunannya tidak
boleh menjadi raja di Austria Hongaria
5)
Perjanjian Sevres
Perjanjian
Sevres merupakan perjanjian antara Sekutu dan Turki yang dilaksanakan tanggal
20 Agustus 1920. Isi perjanjian antaralain :
a)
Daerah Turki di perkecil
sehingga tinggal Konstantinopel dan sekitarnya
b)
Daerah yang rakyatnya
bukan keturunan Turki harus dilepaskan
c)
Smyrna dan Thraacia
diserahkan kepada Yunani
d) Selat Dardanella, selat Bospurus, Laut Marmora,
harus dibuka untuk semua kapal dan semua bangsa
e)
Turki mengakui
kemerdekaan Kurdi dan Armenia
6)
Perjanjian Laussane
Perjanjian
Sevres yang disepakati Turki dan Sekutu menimbulkan kekecewaan rakyat Turki. Akibatnya,
rakyat Turki melakukan pemberontakan terhadap Yunani di Smyrna. Di bawah
pimpinan Mustafa Kemal Pasha, Turki berhasol menyerang Yunani. Atas peristiwa
ini, Sekutu dan Turki mengadakan perjanian Laussane. Isi perjanjian Laussane
adalah:
a) Penghapusan membayar kerugian perang oleh Turki
b) Turki tidak memperkecil personel angkatan
perangnya
c) Wilayah Thracia Timur kembali ke tangan Turki
d) Semua bangsa asing yang memiliki hak
ekstrateritorial harus dihapuskan
e) Seluruh penduduk yang bukan bangsa Turki
dilepaskan
No comments:
Post a Comment