Perkembangan
Islam di Indonesia
A.
Proses Islamisasi
di Indonesia
Tradisi Hindu Budha tidak sepenuhnya hilang dari masyarakat Indonesia. Hal ini terbukti pada kehidupan masyarakat
Bali. Adanya upacara adat seperti sekaten dan upacara Kesada yang dilaksanakan
oleh masyarakat Tengger.
Sebab memudarnya
pengaruh Hindu-Budha:
- Kerajaan-kerajaan
pada umumnya tidak mengenal sistem untuk mempersiapkan seorang calon raja
pengganti
- Sistem
pengolahan perekonomian yang kurang baik
- Sering
terjadi perang saudara memperebutkan tahta kerajaan
- Pengaruh penyebaran Islam yang kuat
B.
Teori-teori masuk dan berkembang Islam di
Indonesia
- Kondisi
Sosial Budaya
Bagian wilayah
Indonesia yang tidak tersentuh oleh budaya India à Sulawesi Utara, Maluku, Nusa
Tenggara Timur. Wilayah Indonesia yang mendapat pengaruh India tetapi
pengaruhnya mulai berangsur hilang à
Kalimantan Timur. Wilayah Indonesia yang mendapat pengaruh kuat dari budaya
India à Jawa, Bali,
Sumatera
- Pendapat
tentang masuknya Islam di Indonesia
v
Pendapat pertama:
Islam masuk di Indonesia pertama kali pada abad pertama Hijriah sekitar abad ke -7 M.
Sumber sumber :
a)
Catatan
sejarah dari Cina menyebutkan orang-orang Ta-shih menyerang kerajaan Holing
(Kalingga)
b)
Berita
Chou-Ku Fei. Menyebutkan wilayah komunitas Ta-shih
c)
Penemuan
batu nisan berangka tahin 1082 M dengan tulisan berbahasa Arab di Leran, Gresik
bernama Fatimah binti Maimun
v
Pendapat kedua:
Islam masuk di Indonesia pertama kali pada sekitar abad ke
-13 M
Sumber-sumber:
a.
Kemunculan
Kerajaan Samudera Pasai
b.
Berita
dari Ibn Batutah dengan ditemukan batu nisan Sultan Malik As-Saleh
c.
Tulisan
Marco Polo à singgah di
Sumatera bagian utara yang bercorak Islam
d.
Penemuan
komplek makam Islam di Tralaya, Majapahit
e.
Berita
Ma-Huan à menemukan
komunitas pedagang-pedagang Islam di pantai Utara pulau Jawa
v
Pendapat para ahli:
ü Snouck Hugronje à Islam dibawa oleh pedagang Islam
dari Gujarat (India). Bukti terdapat pada kerajaan Banten dan kerajaan Mataram
Islam yang juga mendapat unsur dari India
ü Prof. Hamka à Islam masuk ke Indonesia melalui
Mesir dan Mekkah. Teori ini didasarkan pada bukti sebagian masyarakat Indonesia
bermahshab Syafei.
ü Soetjipto
Wiryosoeparto à Islam masuk
Indonesia melalui Gujarat (India). Bukti adanya salah satu makam Raja Pasai di
Sumatera menggunakan batu nisan dari marmer buatan Gujarat
- Proses
Islamisasi di Indonesia
a.
Perkawinan
à Pedagang Gujarat
menikah dengan wanita-wanita pribumi, terutama putri raja dan bangsawan
à Sebelum menikah
mengucapkan Syahadat sebagai tanda menerima Islam sebagai agamanya
à Contoh:
Pernikahan Putri Campa dengan Raja Brawijaya dari Majapahit memiliki anak Raden
Patah yang menjadi pendiri Kerajaan Demak, Rara Santang (putri Prabu
Siliwangi) menikah dengan Syarif
Hidayatullah
b.
Pendidikan
à para ulama
mendirikan pondok-pondok pesantren. Santri mendapat pendidikan mengenai ajaran
Islam
c.
Dakwah à penyebaran ajaran Islam yang dilakukan
oleh para wali. Wali : sebutan bagi orang-orang yang telah mencapai tingkat pengetahuan yang tinggi dan memiliki
penghayatan yang dalam terhadap agama Islam. Wali songo antaralain: Sunan
Ampel, Sunan Maulana Malik Ibrahim, Sunan Giri, Sunan Drajat, Sunan Muria,
Sunan Bonang, Sunan Kalijaga
d.
Ajaran Tasawuf à mengajarkan
cara-cara mendekatkan diri kepada Tuhan. Ajaran ini memudahkan orang yang telah
mengerti dasar-dasar ketuhanan dalam menerima Islam
e.
Melalui kesenian à disesuiakan dengan keadaan
Indonesia yang masih sangat dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu-Budha. Kesenian
yang biasa digunakan adalah wayang. Pentas wayang menjadi media penyebaran
ajaran Islam. Selain wayang, proses Islamisasi juga bisa melalui seni bangunan,
seni ukir, seni lukis, seni tari, dan seni sastra.
C.
Peranan Wali Songo dalam menyebarkan Agama Islam di
Indonesia
1. Maulana Malik
Ibrahim
Dikenal juga dengan sebutan Maghribi atau Syekh Maghribi. Merupakan keturunan Arab yag meyebarkan Islam di pulau
Jawa tahun 1379M dan wafat tahun 882 H dimakamkan di Gresik. Maulana Malik Ibrahim juga mendirikan pesantren yang
merupakan tempat pendidikan agama Islam sebagai kader mubaligh
2. Sunan Ampel
Memiliki nama kecil Raden Rahmat. Berasal dari campa (kemungkinan Jeumpa,
Aceh) dan mendirikan Mesjid Agung Demak. Sunan Ampel
berperan sebagai perencana berdirinya Kerajaan Islam Demak di Jawa. Sunan Ampel mulai mengembangkan Agama Islam dengan mendirikan
pesantren Ampeldenta.
Diantara siswa-siswanya yang terkenal adalah Raden Paku
atau dikenal dengan Sunan Giri, Raden Makhdum Ibrahim (putra Sunan Ampel) yang
dikenal dengan Sunan Bonang, dan Syarifuddin (putra Sunan Ampel) yang dikenal
dengan Sunan Drajad.
3. Sunan Drajad
Masih Maunut atau Syarifuddin yang lebih dikenal dengan Sunan Drajad
merupakan putra Sunan Ampel. Memiliki jiwa
sosial dan dermawan.
Sebagian ahli sejarah menyatakan bahwa Sunan Drajad
adalah pencipta gending Pangkur
4. Sunan Bonang
Raden Maulana Makhdum Ibrahim yang terkenal dengan nama Sunan Bonang juga
merupakan putra dari Sunan Ampel. Menjadikan
Tuban sebagai pusat penyebaran Islam di Jawa
5. Sunan Giri
Sunan Giri disebut juga Raden Paku, Prabu Satmaka, dan Sultan Fakih. Beliau mendirikan sebuah mesjid dan pesantren yang
menampung banyak siswa.
Beliau juga banyak menciptakan permainan anak-anak yang
berjiwa Islam seperti Ilir-ilir, jamuran, dan cublak-cublak suweng
6. Sunan Kalijaga
Memiliki nama kecil Raden Mas Syahid yang merupakan putra dari Tumenggung
Sahur Wilantika, Bupati Tuban. Selain wali, beliau
dikenal sebagai mubaligh, pejuang, pujangga dan filsuf. Beliau menyebarkan Islam dengan cerita-cerita wayang yang
sudah dimasuki ajaran-ajaran Islam
7. Sunan Kudus
Memiliki nama Ja’far Shodiq adalah putra Raden Mas Usman Haji. Daerah penyebaran ajaran Islamnya meliputi pesisir
sebelah utara Jawa Tengah.
Sunan Kudus berusaha mengikis habis pengaruh Hindu. Tempat beliau mengajarkan agama diberi nama Kudus yang
berasal dari bahasa Arab, quds yang berarti suci
8. Sunan Muria
Merupakan putra dari Sunan Kalijaga yang memiliki nama kecil Raden Prawata. Cara dakwah yang dilakukan adalah memberi kursus kepada
rakyat.
Sunan Muria wafat dan dimakamkan di puncak Gunung Muria
9. Sunan Gunung Jati
Memiliki nama yang sangat banyak antara lain Fatahillah,
Muhammad Nurudin, Falatehan, sah Nurullah, Syarif Hidayatullah, Makhdum Jati,
Makhdum Rahmatullah.
Berasal dari Pasai dan masih keturunan raja di Aceh. Fatahillah datang ke Demak setelah Pasai dikuasai
Portugis.
Fatahillah diangkat menjadi panglima yang ditgaskan ke
Jawa Barat.
Di Jawa Barat beliau menduduki tempat penting seperti
Sunda Kelapa.
Beliau mengubah Sunda Kelapa menjadi Jayakarta (kota
Kemenangan) tahun 1527.
Usaha Fatahillah selanjutnya adalag mendirikan kerajaan
Bantern dan kerajaan Cirebon. Fatahillah di Jawa
Barat tidak hanya menyebarkan agama Islam tetapi juga melawan kedatangan kaum
Portugis dari Malaka.
Fatahillah wafat dan dimakamkan di Gunung Jati, Cirebon
Faktor-Faktor
Islam mudah berkembang di Indonesia :
J
Syarat
masuk Islam sangat mudah
J
Agama
Islam tidak mengenal pembagian masyarakat
J
Penyebaran
Islam secara damai
J
Pelaksanaan ibadah
sederhana
J
Aturan-aturan dalam
agama Islam fleksibel dan tidak memaksa
J
Proses
akulturasi budaya dengan penduduk pribumi berlangsung cepat melalui proses
saling mempengaruhi
J
Runtuhnya kerajaan
Majapahit pada akhir abad ke-15
D.
Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia
1. Samudera Pasai
Kerajaan
Samudera Pasai Kerajaan ini didirikan oleh Sultan Malik Al-Saleh
dan sekaligus sebagai raja pertama pada abad ke-13. Sumber sejarah yang
menyebutkan kerajaan Samudera Pasai adalah:
ü Berita Marco
Polo menyebutkan adanya
kerajaan-kerajaan di ujung pulau Sumatera
ü Tulisan yang terdapat
pada nisan sultan Malik Al-Saleh yang tercatat sebagai raja Samudera Pasai dari
dinasti Meurah Silu
Mata uang yang digunakan untuk perdagangan di Samudera Pasai |
Raja pertama
bergelar Sultan Malik Al-Saleh merupakan keturunan Raja Perlak. Terdapat dua
dinasti di kerajaan Samudera Pasai yaitu Meurah Khair dan Meurah Silu. Menurut
catatan Ibnu
Batutah, utusan dari Sultan Delhi, menyebutkan pelabuhan Samudera Pasai adalah
pelabuhan penting karena merupakan pelabuhan tempat singgah pedagang Cina,
Arab, Benggala, dan Gujarat. Samudera pasai mengalami kehancuran karena adanya
serangan dari Majapahit tahun 1349 M
Lokasi Kerajaan Samudera Pasai |
2. Kerajaan Malaka
Malaka muncul
sebagai pusat perdagangan dan pusat kegiatan Islam. Penguasa pertama adalah
Paramisora yang merupakan seorang pangeran dari Kerajaan Majapahit yang
melarikan diri ke Semenanjung Malaya. Kerajaan ini merupakan kerajaan kedua. Paramisora
akhirnya memeluk agama islam dan berubah nama menjadi Iskandar Syah
3. Kerajaan Aceh
Samudera Pasai
mengilhami berdirinya kerajaan Aceh pada tahun 1511 M. Kesultanan Aceh didirikan
oleh Sultan Ali Mughayat Syah pada tahun 1496. Kesultanan Aceh mengalami masa
keemasan pada masa kepemimpinan Sultan Iskandar Muda (1607 - 1636). Beliau
menyusun sebuah undang-undang tata pemerintahan yang disebut Adat Makuta
Alam. Kesultanan Aceh melakukan penyerangan terhadap Portugis di Melaka
dengan armada yang terdiri dari 500 buah kapal perang dan 60.000 tentara laut. Kerajaan Aceh mengalami perkembangan pesat menjadi sebuah
kerajaaan besar karena beberapa faktor:
a)
Letak ibukota
kerajaan Aceh yang sangat strategis
b)
Jatuhnya Malaka ke
tangan Portugis, menyebabkan para pedagang Islam banyak yang singgah ke Aceh
c)
Pelabuhan Aceh
memiliki persyaratan yang baik sebagai pelabuhan dagang karena terlindung oeh
pulau We, pulau Keureuse, pulau Deudap, dan pulau Breueh dari ombak besar
d)
Daerah Aceh kaya
lada sebagai mata dagangan ekspor yang penting
Kemunduran
Kesultanan Aceh bermula sejak wafatnya Sultan Iskandar
Tsani pada tahun 1641. Kemunduran Aceh disebabkan oleh makin menguatnya
kekuasaan Belanda di pulau Sumatera dan Selat Malaka, ditandai dengan jatuhnya
wilayah Minangkabau, Siak, Tapanuli dan Mandailing, Deli serta Bengkulu kedalam
pangkuan penjajahan Belanda.
Kerajaan Aceh |
4. Kerajaan Demak
Demak sebelumnya
merupakan keadipatian (kadipaten) dari kerajaan Majapahit. Pendirian Demak
menjadi kerajaan dilatarbelakangi oleh semakin lemahnya kekuatan dan pengaruh kerajaan
Majapahit. Raden Patah menjadi pendiri dan raja pertama. Mesjid
Demak didirikan pada masa pemerintahan Raden Patah bersama sahabat Sunan. Pengganti
Raden Patah adalah putranya yang bernama Pati Unus yg dikenal sebagai panglima
perang. Pati Unus digantikan oleh Sultan Trenggono. Ada beberapa faktor pendukung kerajaan Demak menjadi sebuah kerajaan besar:
a)
Jatuhnya kekuasaan
Majapahit pada tahun 1478 ikut mempercepat perkembangan Demak
b)
Demak didukung oleh
kota-kota perdagangan di sepanjang pantai utara Jawa yang sudah melepaskan diri
dari kekuasaan Majapahit
c)
Kota-kota pantai
utara Jawa menguasai jalur perdagangan di Indonesia dan bertindak sebagai
pedagang perantara antara Maluku dan Malaka
d)
Jatuhnya bandar
Malaka ke tangan Portugis
e)
Pemerintahan Demak
didukung oleh para wali
Sepeninggal
Sultan Trenggono kerajaan Demak mengalami perpecahan karena terjadi perebutan
kekuasaan antara anggota kerajaan. Sultan Hadiwijaya memindahkan kekuasaan ke
kerajaan Pajang.
Kerajaan Demak |
5. Kerajaan Mataram Islam
Pendirinya
adalah Sutawijaya. Raja mataram selanjutnya adalah Mas Rangsang atau yang lebih
dikenal dengan nama Sutan Agung. Mataram mencapai puncak kejayaan pada masa
pemerintahan Sultan Agung. Ia sempat melakukan
penyerangan terhadap Belanda di Batavia. Pada masa kerajaan Mataram ini, tumbuh
kebudayaan Kejawen à akulturasi kebudayaan
Jawa Asli, Hindu, Budha, dan Islam
Perjanjian
Gianti dan Perjanjian Salatiga telah membuat kerajaan Mataram terpecah menjadi
kerajaan-kerajaan kecil. Pada masa
pemerintahan Sultan Agung adanya perhitungan tarikh Islam, dengan menggunakan
dasar peredaran bulan Qomariah (1 tahun = 354 hari). Kemajuan dalam bidang sastra seperti Sastra Gending,
Astrabrata dll
Dalam bidang susunan pemerintahanm mataram dibagi menjadi:
a.
Kutanegaraà merupakan daerah pusat keraton
b.
Negara Agung à daerah yang ada disekitar Kutanegara
c.
Mancanegaraà daerah diluar negara Agung
d.
Pesisir à daerah pinggir pantai, dipimpin oleh Syah Bandar
Faktor
kemunduran kesultanan Mataram adalah
a.
Pengganti
Sultan Agung adalah raja-raja yang lemah
b.
Keberhasilan
VOC dalam ikut campur dan mempengaruhi arah dan perkembangan Mataram
c.
Adanya
perlawanan dari daerah-daerah terhadap VOC
d.
Adanya
perebutan tahta Mataram
Perpecahan
Mataram
a.
Perjanjian
Giyanti
•
Surakarta
di bawah kekuasaan Pangkubono III
•
Yogyakarta
dibawah kekuasaan Pangeran Mangkubumi yang bergelar Sultan Hamengkubuwono I
b.
Perjanjian
Salatiga
•
Surakarta
dibawah Paku Buwono III
•
Surakarta
di bawah Mas Said (Pangeran Adipati Arya Mangkunegoro I
c.
Kehidupan
Ekonomi
d.
Kehidupan
Sosial
Pusat Kerajaan Mataram Islam |
6. Kerajaan Cirebon
Kerajaan Cirebon merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa Barat. Kerajaan ini didirikan oleh Sunan Gunung Jati. Pada awalnya, Cirebon merupakan daerah kecil dibawah
kekuasaan Pakuan Padjajaran. Raja Padjajaran
menempatkan Pangeran Walangsungsang. Ketika
berhasil memajukan Cirebon, pangeran Walangsungsang telah menganut Islam
Tokoh yang berhasil menjadikan Cirebon sebagai kerajaan adalah Syarief
Hidayatullah.
Tahun 1679, Cirebon terpaksa dibagi dua yaitu Kasepuhan
dan Kanoman.
VOC menjadi kuat di Batavia dengan politik devide at
impera, kesultanan Kanoman dibagi menjadi kesultanan Kanoman dan Kacirebonan. Kekuasaan Cirebon menjadi 3, yaitu Kasepuhan, Kanoman,
dan Kacirebonan
7. Kerajaan Banten
Peletak dasar
kerajaan Banten adalah Syarif Hidayatullah yang lebih dikenal dengan Sunan
Gunung Jati. Pada awalnya kawasan Banten masih menjadi bagian dari
Kerajaan Demak. Pada masa pemerintahan Maulana Hassanuddin, Banten berkembang
menjadi syiar Islam dan pusat perdagangan. Pada masa pemerintahan Maulana
Yusuf, Banten berhasil mengalahkan Kerajaan Padjajaran.
Pada masa
pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa Banten mengalami masa kejayaan. Setelah Demak runtuh sepeninggal Sultan Trenggana, Banten
kemudian melepaskan diri.
Faktor-faktor yang mendorong perkembangan kerajaan Banten adalah:
a.
Letaknya sangat
strategis di tepi Selat Sunda
b.
Pelabuhannya tenang
terlindung Pulau Sumatera
c.
Sebagai penghasil
lada dan beras
Raja-raja kerajaan Banten setelah Sultan Hasanudin wafat:
a.
Panembahan Yusuf
b.
Maulana Muhammad
(Kanjeng Ratu Banten)
c.
Abdul Mufakir
Mahmud Abdul Kadir
d.
Abdul Malik Ahmad
e.
Abdul Fatah yang
bergelar Sultan Ageng Tirtayasa
Keruntuhan
kerajaan Banten diakibatkan karena adanya penghianatan dari Sultan Haji yang
merupakan anak dari Sultan Ageng Tirtayasa yang bekerjasama dengan Belanda
8. Kerajaan Gowa dan Tallo
Pada
awalnya di daerah Gowa terdapat sembilan komunitas, yang dikenal dengan nama Bate
Salapang (Sembilan Bendera), yang kemudian menjadi pusat kerajaan Gowa. Pada
awal abad ke-16 datanglah Dato’ri Bandang dari Sumatera yang melakukan
penyiaran Islam. Raja pertama Makasar yang menganut agama islam adalah Sultan
Baabullah. Para pelaut Makasar mengembangkan perahu layar jenis Phinisi
Puncak
kejayaan Gowa tallo pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin. Hassanuddin
berniat menguasai perdagangan Indonesia timur. Atas keberanian Hassanuddin
untuk menentang Belanda membuatnya kemudian dijuluki “Ayam Jantan dari
Timur”. Belanda menganggap Makasar adalah pasar gelap rempah-rempah.. Belanda
bekerja sama dengan Raja Bone Aru Palaka untuk membantu melawan kerajaan Gowa. Akhirnya
diadakan perjanjian Bongaya (1667).
Isi
Perjanjian Bongaya
a.
VOC
memperoleh ak monopoli dagang di Makasar
b.
Belanda
dapat mendirikan benteng di Makasar (benteng Rotterdam)
c.
Makasar
harus melepaskan daerah kekuasaannya seperti Bone dan pulau-pulau di luar
Makasar
d.
Aru
Palaka diakui sebagai raja Bone
9. Ternate dan Tidore
Kedua
kerajaan ini adalah penghasil rempah-rempah terutama cengkeh dan pala. Karena
adanya kepentingan atas penguasaan perdagangan, dibentuklah persatuan antar
kerajaan. Uli Lima à persatuan yang
dipimpin oleh Ternate. Uli Siwa à
persatuan yang dipimpin oleg Tidore. Kedua persekutuan ini bersaing terutama
setelah kedatangan pedagang Eropa ke Maluku
Kerajaan
ternate mencapai puncak kejayaan pada masa Sultan Baabullah. Pada masa itu
ternate berhasil membangun armada laut yang tangguh dan mengembangkan agama
Islam. Kerajaan Tidore merupakan daerah penghasil cengkeh terbesar. Kerajaan
Ternate dan Tidore adalah dua kerajaan yang dapat saling berdampingan tetapi
persaingan segera terjadi ketika
pedagang eropa mulai berdatangan.
No comments:
Post a Comment