Monday, May 19, 2014

Perkembangan Islam dan Kerajaan Islam di Indonesia

Perkembangan Islam di Indonesia
A.    Proses Islamisasi di Indonesia
Tradisi Hindu Budha tidak sepenuhnya hilang dari masyarakat Indonesia. Hal ini terbukti pada kehidupan masyarakat Bali. Adanya upacara adat seperti sekaten dan upacara Kesada yang dilaksanakan oleh masyarakat Tengger.
Sebab memudarnya pengaruh Hindu-Budha:
  1. Kerajaan-kerajaan pada umumnya tidak mengenal sistem untuk mempersiapkan seorang calon raja pengganti
  2. Sistem pengolahan perekonomian yang kurang baik
  3. Sering terjadi perang saudara memperebutkan tahta kerajaan
  4. Pengaruh penyebaran Islam yang kuat

B.     Teori-teori masuk dan berkembang Islam di Indonesia
  1. Kondisi Sosial Budaya
Bagian wilayah Indonesia yang tidak tersentuh oleh budaya India à Sulawesi Utara, Maluku, Nusa Tenggara Timur. Wilayah Indonesia yang mendapat pengaruh India tetapi pengaruhnya mulai berangsur hilang à Kalimantan Timur. Wilayah Indonesia yang mendapat pengaruh kuat dari budaya India à Jawa, Bali, Sumatera
  1. Pendapat tentang masuknya Islam di Indonesia
v  Pendapat pertama:
Islam masuk di Indonesia pertama kali pada abad pertama Hijriah sekitar abad ke -7 M.

Sumber sumber :
a)      Catatan sejarah dari Cina menyebutkan orang-orang Ta-shih menyerang kerajaan Holing (Kalingga)
b)      Berita Chou-Ku Fei. Menyebutkan wilayah komunitas Ta-shih
c)      Penemuan batu nisan berangka tahin 1082 M dengan tulisan berbahasa Arab di Leran, Gresik bernama Fatimah binti Maimun
v  Pendapat kedua:
Islam masuk di Indonesia pertama kali pada sekitar abad ke -13 M
Sumber-sumber:
a.       Kemunculan Kerajaan Samudera Pasai
b.      Berita dari Ibn Batutah dengan ditemukan batu nisan Sultan Malik As-Saleh
c.       Tulisan Marco Polo à singgah di Sumatera bagian utara yang bercorak Islam
d.      Penemuan komplek makam Islam di Tralaya, Majapahit
e.       Berita Ma-Huan à menemukan komunitas pedagang-pedagang Islam di pantai Utara pulau Jawa
v  Pendapat para ahli:
ü  Snouck Hugronje à Islam dibawa oleh pedagang Islam dari Gujarat (India). Bukti terdapat pada kerajaan Banten dan kerajaan Mataram Islam yang juga mendapat unsur dari India
ü  Prof. Hamka à Islam masuk ke Indonesia melalui Mesir dan Mekkah. Teori ini didasarkan pada bukti sebagian masyarakat Indonesia bermahshab Syafei.
ü  Soetjipto Wiryosoeparto à Islam masuk Indonesia melalui Gujarat (India). Bukti adanya salah satu makam Raja Pasai di Sumatera menggunakan batu nisan dari marmer buatan Gujarat
  1. Proses Islamisasi di Indonesia
a.       Perkawinan
à Pedagang Gujarat menikah dengan wanita-wanita pribumi, terutama putri raja dan bangsawan
à Sebelum menikah mengucapkan Syahadat sebagai tanda menerima Islam sebagai agamanya
à Contoh: Pernikahan Putri Campa dengan Raja Brawijaya dari Majapahit memiliki anak Raden Patah yang menjadi pendiri Kerajaan Demak, Rara Santang (putri Prabu Siliwangi)  menikah dengan Syarif Hidayatullah
b.      Pendidikan
à para ulama mendirikan pondok-pondok pesantren. Santri mendapat pendidikan mengenai ajaran Islam
c.       Dakwah à penyebaran ajaran Islam yang dilakukan oleh para wali. Wali : sebutan bagi orang-orang yang telah mencapai  tingkat pengetahuan yang tinggi dan memiliki penghayatan yang dalam terhadap agama Islam. Wali songo antaralain: Sunan Ampel, Sunan Maulana Malik Ibrahim, Sunan Giri, Sunan Drajat, Sunan Muria, Sunan Bonang, Sunan Kalijaga
d.      Ajaran Tasawuf à mengajarkan cara-cara mendekatkan diri kepada Tuhan. Ajaran ini memudahkan orang yang telah mengerti dasar-dasar ketuhanan dalam menerima Islam
e.       Melalui kesenian à disesuiakan dengan keadaan Indonesia yang masih sangat dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu-Budha. Kesenian yang biasa digunakan adalah wayang. Pentas wayang menjadi media penyebaran ajaran Islam. Selain wayang, proses Islamisasi juga bisa melalui seni bangunan, seni ukir, seni lukis, seni tari, dan seni sastra.

C.    Peranan Wali Songo dalam menyebarkan Agama Islam di Indonesia
1.      Maulana Malik Ibrahim
Dikenal juga dengan sebutan Maghribi atau Syekh Maghribi. Merupakan keturunan Arab yag meyebarkan Islam di pulau Jawa tahun 1379M dan wafat tahun 882 H dimakamkan di Gresik. Maulana Malik Ibrahim juga mendirikan pesantren yang merupakan tempat pendidikan agama Islam sebagai kader mubaligh
2.      Sunan Ampel
Memiliki nama kecil Raden Rahmat. Berasal dari campa (kemungkinan Jeumpa, Aceh) dan mendirikan Mesjid Agung Demak. Sunan Ampel berperan sebagai perencana berdirinya Kerajaan Islam Demak di Jawa. Sunan Ampel mulai mengembangkan Agama Islam dengan mendirikan pesantren Ampeldenta. Diantara siswa-siswanya yang terkenal adalah Raden Paku atau dikenal dengan Sunan Giri, Raden Makhdum Ibrahim (putra Sunan Ampel) yang dikenal dengan Sunan Bonang, dan Syarifuddin (putra Sunan Ampel) yang dikenal dengan Sunan Drajad.
3.      Sunan Drajad
Masih Maunut atau Syarifuddin yang lebih dikenal dengan Sunan Drajad merupakan putra Sunan Ampel. Memiliki jiwa sosial dan dermawan. Sebagian ahli sejarah menyatakan bahwa Sunan Drajad adalah pencipta gending Pangkur
4.      Sunan Bonang
Raden Maulana Makhdum Ibrahim yang terkenal dengan nama Sunan Bonang juga merupakan putra dari Sunan Ampel. Menjadikan Tuban sebagai pusat penyebaran Islam di Jawa
5.      Sunan Giri
Sunan Giri disebut juga Raden Paku, Prabu Satmaka, dan Sultan Fakih. Beliau mendirikan sebuah mesjid dan pesantren yang menampung banyak siswa. Beliau juga banyak menciptakan permainan anak-anak yang berjiwa Islam seperti Ilir-ilir, jamuran, dan cublak-cublak suweng
6.      Sunan Kalijaga
Memiliki nama kecil Raden Mas Syahid yang merupakan putra dari Tumenggung Sahur Wilantika, Bupati Tuban. Selain wali, beliau dikenal sebagai mubaligh, pejuang, pujangga dan filsuf. Beliau menyebarkan Islam dengan cerita-cerita wayang yang sudah dimasuki ajaran-ajaran Islam
7.      Sunan Kudus
Memiliki nama Ja’far Shodiq adalah putra Raden Mas Usman Haji. Daerah penyebaran ajaran Islamnya meliputi pesisir sebelah utara Jawa Tengah. Sunan Kudus berusaha mengikis habis pengaruh Hindu. Tempat beliau mengajarkan agama diberi nama Kudus yang berasal dari bahasa Arab, quds yang berarti suci
8.      Sunan Muria
Merupakan putra dari Sunan Kalijaga yang memiliki nama kecil Raden Prawata. Cara dakwah yang dilakukan adalah memberi kursus kepada rakyat. Sunan Muria wafat dan dimakamkan di puncak Gunung Muria
9.      Sunan Gunung Jati
Memiliki nama yang sangat banyak antara lain Fatahillah, Muhammad Nurudin, Falatehan, sah Nurullah, Syarif Hidayatullah, Makhdum Jati, Makhdum Rahmatullah. Berasal dari Pasai dan masih keturunan raja di Aceh. Fatahillah datang ke Demak setelah Pasai dikuasai Portugis. Fatahillah diangkat menjadi panglima yang ditgaskan ke Jawa Barat.
Di Jawa Barat beliau menduduki tempat penting seperti Sunda Kelapa. Beliau mengubah Sunda Kelapa menjadi Jayakarta (kota Kemenangan) tahun 1527. Usaha Fatahillah selanjutnya adalag mendirikan kerajaan Bantern dan kerajaan Cirebon. Fatahillah di Jawa Barat tidak hanya menyebarkan agama Islam tetapi juga melawan kedatangan kaum Portugis dari Malaka. Fatahillah wafat dan dimakamkan di Gunung Jati, Cirebon
Faktor-Faktor Islam mudah berkembang di Indonesia :
J Syarat masuk Islam sangat mudah
J Agama Islam tidak mengenal pembagian masyarakat
J Penyebaran Islam secara damai
J Pelaksanaan ibadah sederhana
J Aturan-aturan dalam agama Islam fleksibel dan tidak memaksa
J Proses akulturasi budaya dengan penduduk pribumi berlangsung cepat melalui proses saling mempengaruhi
J Runtuhnya kerajaan Majapahit pada akhir abad ke-15
D.    Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia
1.      Samudera Pasai
Kerajaan Samudera Pasai Kerajaan ini didirikan oleh Sultan Malik Al-Saleh dan sekaligus sebagai raja pertama pada abad ke-13. Sumber sejarah yang menyebutkan kerajaan Samudera Pasai adalah:
ü  Berita Marco Polo menyebutkan  adanya kerajaan-kerajaan di ujung pulau Sumatera
ü  Tulisan yang terdapat pada nisan sultan Malik Al-Saleh yang tercatat sebagai raja Samudera Pasai dari dinasti Meurah Silu
http://sugionosejarah.files.wordpress.com/2012/01/samudra-pasai-rev-03-1.jpg
Mata uang yang digunakan untuk perdagangan di Samudera Pasai
Raja pertama bergelar Sultan Malik Al-Saleh merupakan keturunan Raja Perlak. Terdapat dua dinasti di kerajaan Samudera Pasai yaitu Meurah Khair dan Meurah Silu. Menurut catatan Ibnu Batutah, utusan dari Sultan Delhi, menyebutkan pelabuhan Samudera Pasai adalah pelabuhan penting karena merupakan pelabuhan tempat singgah pedagang Cina, Arab, Benggala, dan Gujarat. Samudera pasai mengalami kehancuran karena adanya serangan dari Majapahit tahun 1349 M
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgS_70ZmW0oNMksuyCnTg6cuKzU7TLXcVAeyhvUhKMk_gCVc8loW3dcx7hA-63b5N5zWCValm_J19ZQ0MDgvDZyC5dYneD17a6eCd5yJB76TeF6la23PTad_Jh-M6Z6RwWsbruD6jeYASe6/s1600/peta-kesultanan-kerajaan-samudera-pasai.jpg
Lokasi Kerajaan Samudera Pasai
2.      Kerajaan Malaka
Malaka muncul sebagai pusat perdagangan dan pusat kegiatan Islam. Penguasa pertama adalah Paramisora yang merupakan seorang pangeran dari Kerajaan Majapahit yang melarikan diri ke Semenanjung Malaya. Kerajaan ini merupakan kerajaan kedua. Paramisora akhirnya memeluk agama islam dan berubah nama menjadi Iskandar Syah
3.      Kerajaan Aceh
Samudera Pasai mengilhami berdirinya kerajaan Aceh pada tahun 1511 M. Kesultanan Aceh didirikan oleh Sultan Ali Mughayat Syah pada tahun 1496. Kesultanan Aceh mengalami masa keemasan pada masa kepemimpinan Sultan Iskandar Muda (1607 - 1636). Beliau menyusun sebuah undang-undang tata pemerintahan yang disebut Adat Makuta Alam. Kesultanan Aceh melakukan penyerangan terhadap Portugis di Melaka dengan armada yang terdiri dari 500 buah kapal perang dan 60.000 tentara laut. Kerajaan Aceh mengalami perkembangan pesat menjadi sebuah kerajaaan besar karena beberapa faktor:
a)      Letak ibukota kerajaan Aceh yang sangat strategis
b)      Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis, menyebabkan para pedagang Islam banyak yang singgah ke Aceh
c)      Pelabuhan Aceh memiliki persyaratan yang baik sebagai pelabuhan dagang karena terlindung oeh pulau We, pulau Keureuse, pulau Deudap, dan pulau Breueh dari ombak besar
d)     Daerah Aceh kaya lada sebagai mata dagangan ekspor yang penting
Kemunduran Kesultanan Aceh bermula sejak wafatnya Sultan Iskandar Tsani pada tahun 1641. Kemunduran Aceh disebabkan oleh makin menguatnya kekuasaan Belanda di pulau Sumatera dan Selat Malaka, ditandai dengan jatuhnya wilayah Minangkabau, Siak, Tapanuli dan Mandailing, Deli serta Bengkulu kedalam pangkuan penjajahan Belanda.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUVtdu-3uCVgE7VUw2DsxI7ntPIlcQKXmT79RVBUthb0EunQVBMc8pSeksQexd4921z9U5R8W-3QqDop0zpKTO_rEWugvzDdoCHbkprXBegty9R2njVMS5EULdI3huFrQif8sUDOebjDvP/s1600/peta-lokasi-kesultanan-aceh.jpg
Kerajaan Aceh
4.      Kerajaan Demak
Demak sebelumnya merupakan keadipatian (kadipaten) dari kerajaan Majapahit. Pendirian Demak menjadi kerajaan dilatarbelakangi oleh semakin lemahnya kekuatan dan pengaruh kerajaan Majapahit. Raden Patah menjadi pendiri dan raja pertama. Mesjid Demak didirikan pada masa pemerintahan Raden Patah bersama sahabat Sunan. Pengganti Raden Patah adalah putranya yang bernama Pati Unus yg dikenal sebagai panglima perang. Pati Unus digantikan oleh Sultan Trenggono. Ada beberapa faktor pendukung kerajaan Demak menjadi sebuah kerajaan besar:
a)      Jatuhnya kekuasaan Majapahit pada tahun 1478 ikut mempercepat perkembangan Demak
b)      Demak didukung oleh kota-kota perdagangan di sepanjang pantai utara Jawa yang sudah melepaskan diri dari kekuasaan Majapahit
c)      Kota-kota pantai utara Jawa menguasai jalur perdagangan di Indonesia dan bertindak sebagai pedagang perantara antara Maluku dan Malaka
d)     Jatuhnya bandar Malaka ke tangan Portugis
e)      Pemerintahan Demak didukung oleh para wali
Sepeninggal Sultan Trenggono kerajaan Demak mengalami perpecahan karena terjadi perebutan kekuasaan antara anggota kerajaan. Sultan Hadiwijaya memindahkan kekuasaan ke kerajaan Pajang.
http://www2.sman1-ambarawa.sch.id/CONTENT/Sejarah/Kerajaan%20Islam/materi/images/sej107_19.gif
Kerajaan Demak
5.      Kerajaan Mataram Islam
Pendirinya adalah Sutawijaya. Raja mataram selanjutnya adalah Mas Rangsang atau yang lebih dikenal dengan nama Sutan Agung. Mataram mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Agung. Ia sempat melakukan penyerangan terhadap Belanda di Batavia. Pada masa kerajaan Mataram ini, tumbuh kebudayaan Kejawen à akulturasi kebudayaan Jawa Asli, Hindu, Budha, dan Islam
Perjanjian Gianti dan Perjanjian Salatiga telah membuat kerajaan Mataram terpecah menjadi kerajaan-kerajaan kecil. Pada masa pemerintahan Sultan Agung adanya perhitungan tarikh Islam, dengan menggunakan dasar peredaran bulan Qomariah (1 tahun = 354 hari). Kemajuan dalam bidang sastra seperti Sastra Gending, Astrabrata dll
Dalam bidang susunan pemerintahanm mataram dibagi menjadi:
a.       Kutanegaraà merupakan daerah pusat keraton
b.      Negara Agung à daerah yang ada disekitar Kutanegara
c.       Mancanegaraà daerah diluar negara Agung
d.      Pesisir à daerah pinggir pantai, dipimpin oleh Syah Bandar
Faktor kemunduran kesultanan Mataram adalah
a.       Pengganti Sultan Agung adalah raja-raja yang lemah
b.      Keberhasilan VOC dalam ikut campur dan mempengaruhi arah dan perkembangan Mataram
c.       Adanya perlawanan dari daerah-daerah terhadap VOC
d.      Adanya perebutan tahta Mataram
Perpecahan Mataram
a.       Perjanjian Giyanti
    Surakarta di bawah kekuasaan Pangkubono III
    Yogyakarta dibawah kekuasaan Pangeran Mangkubumi yang bergelar Sultan Hamengkubuwono I
b.      Perjanjian Salatiga
    Surakarta dibawah Paku Buwono III
    Surakarta di bawah Mas Said (Pangeran Adipati Arya Mangkunegoro I
c.       Kehidupan Ekonomi
d.      Kehidupan Sosial
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZD87c_0jOj3PKxZ1oWcN1BpHCQszS_5vY7K2fg_NHN7pi2LmcZ0AArpjBYFCkSHT4qw51CdZfMLhGMOEloIuY9UtUrkMA7D5V7jpzLOYD5xZpOi0STqeEW9OYql1MOImWDVn_tc9sVtJd/s1600/mataram_islam.png
Pusat Kerajaan Mataram Islam
6.      Kerajaan Cirebon
Kerajaan Cirebon merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa Barat. Kerajaan ini didirikan oleh Sunan Gunung Jati. Pada awalnya, Cirebon merupakan daerah kecil dibawah kekuasaan Pakuan Padjajaran. Raja Padjajaran menempatkan Pangeran Walangsungsang. Ketika berhasil memajukan Cirebon, pangeran Walangsungsang telah menganut Islam
Tokoh yang berhasil menjadikan Cirebon sebagai kerajaan adalah Syarief Hidayatullah. Tahun 1679, Cirebon terpaksa dibagi dua yaitu Kasepuhan dan Kanoman. VOC menjadi kuat di Batavia dengan politik devide at impera, kesultanan Kanoman dibagi menjadi kesultanan Kanoman dan Kacirebonan. Kekuasaan Cirebon menjadi 3, yaitu Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan
7.      Kerajaan Banten
Peletak dasar kerajaan Banten adalah Syarif Hidayatullah yang lebih dikenal dengan Sunan Gunung Jati. Pada awalnya kawasan Banten masih menjadi bagian dari Kerajaan Demak. Pada masa pemerintahan Maulana Hassanuddin, Banten berkembang menjadi syiar Islam dan pusat perdagangan. Pada masa pemerintahan Maulana Yusuf, Banten berhasil mengalahkan Kerajaan Padjajaran.
Pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa Banten mengalami masa kejayaan. Setelah Demak runtuh sepeninggal Sultan Trenggana, Banten kemudian melepaskan diri.
Faktor-faktor yang mendorong perkembangan kerajaan Banten adalah:
a.       Letaknya sangat strategis di tepi Selat Sunda
b.      Pelabuhannya tenang terlindung Pulau Sumatera
c.       Sebagai penghasil lada dan beras
Raja-raja kerajaan Banten setelah Sultan Hasanudin wafat:
a.       Panembahan Yusuf
b.      Maulana Muhammad (Kanjeng Ratu Banten)
c.       Abdul Mufakir Mahmud Abdul Kadir
d.      Abdul Malik Ahmad
e.       Abdul Fatah yang bergelar Sultan Ageng Tirtayasa
Keruntuhan kerajaan Banten diakibatkan karena adanya penghianatan dari Sultan Haji yang merupakan anak dari Sultan Ageng Tirtayasa yang bekerjasama dengan Belanda
8.      Kerajaan Gowa dan Tallo
Pada awalnya di daerah Gowa terdapat sembilan komunitas, yang dikenal dengan nama Bate Salapang (Sembilan Bendera), yang kemudian menjadi pusat kerajaan Gowa. Pada awal abad ke-16 datanglah Dato’ri Bandang dari Sumatera yang melakukan penyiaran Islam. Raja pertama Makasar yang menganut agama islam adalah Sultan Baabullah. Para pelaut Makasar mengembangkan perahu layar jenis Phinisi
Puncak kejayaan Gowa tallo pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin. Hassanuddin berniat menguasai perdagangan Indonesia timur. Atas keberanian Hassanuddin untuk menentang Belanda membuatnya kemudian dijuluki “Ayam Jantan dari Timur”. Belanda menganggap Makasar adalah pasar gelap rempah-rempah.. Belanda bekerja sama dengan Raja Bone Aru Palaka untuk membantu melawan kerajaan Gowa. Akhirnya diadakan perjanjian Bongaya (1667).
Isi Perjanjian Bongaya
a.       VOC memperoleh ak monopoli dagang di Makasar
b.      Belanda dapat mendirikan benteng di Makasar (benteng Rotterdam)
c.       Makasar harus melepaskan daerah kekuasaannya seperti Bone dan pulau-pulau di luar Makasar
d.      Aru Palaka diakui sebagai raja Bone
9.      Ternate dan Tidore
Kedua kerajaan ini adalah penghasil rempah-rempah terutama cengkeh dan pala. Karena adanya kepentingan atas penguasaan perdagangan, dibentuklah persatuan antar kerajaan. Uli Lima à persatuan yang dipimpin oleh Ternate. Uli Siwa à persatuan yang dipimpin oleg Tidore. Kedua persekutuan ini bersaing terutama setelah kedatangan pedagang Eropa ke Maluku
Kerajaan ternate mencapai puncak kejayaan pada masa Sultan Baabullah. Pada masa itu ternate berhasil membangun armada laut yang tangguh dan mengembangkan agama Islam. Kerajaan Tidore merupakan daerah penghasil cengkeh terbesar. Kerajaan Ternate dan Tidore adalah dua kerajaan yang dapat saling berdampingan tetapi persaingan segera terjadi ketika  pedagang eropa mulai berdatangan.




No comments:

Post a Comment