Saturday, March 8, 2014

Perlawanan rakyat menentang Kolonialisme Barat

Bentuk-Bentuk Perlawanan Rakyat Dalam Menentang Kolonialisme Barat
di Berbagai Daerah

Perlawanan Maluku 1817
Sebab terjadinya perlawanan Patimura:
·         Rakyat gelisah, takut dan kecewa karena teringat kekejaman Belanda dengan VOC dan pelayaran Hongiya
·         Peredaran uang kertas yang membingungkan
·         Didudukinya benteng Duursstede oleh Belanda

Tokoh-tokoh adalah:
a)     Patimura (Thomas Matulesi)
b)     Christina Marthatiahahu
c)      Anthoni Rebok
d)     Thomas Patiwel
e)     Lucas Latumahima
f)       Said Perintah
Jalannya Perang
      Tanggal 16 Mei 1817 patimura memimpin rakyat Maluku menyerang Maluku dan berhasil menguasai Benteng Duurstede di Saparua
      Terbunuhnya Residen Van Den Bergh
      20 Agustus 1817 Belanda berhasil menduduki benteng Duurstede, tetapi gagal menangkap Patimura
      Belanda menjalankan politik adu domba dengan mengumumkan “bagi siapa yang berhasil menginformasikan keberadaan Patimura akan diberi hadiah 1000 gulden
      Raja Boi memberi tahu tempat persembunyian Patimura, akibatnya Patimura dan kawan-kawan tertangkap dan dihukum gantung tanggal 16 Desember 1817 dibenteng Nieuw Victoria

Perang Paderi 1821-1837
Perang ini dikenal dengan nama Perang Paderi karena merupakan perang antara kaum Paderi/golongan agama melawankaum adat dan Belanda. Tokoh-tokoh pendukung kaum Paderi adalah:
·         Tuanku Nan Renceh
·         Tuanku Koto Tuo
·         Tuanku Mensiangan
·         Tuanku Pasaman
·         Tuanku Tambusai
·         Tuanku Imam Bonjol
Sebab terjadi Perang Paderi
a)     Pertentangan Kaum Adat dengan Kaum Paderi, dimana Kaum Paderi ingin memberantas kebiasaan kaum adat yang bertentangan dengan agama Islam, seperti menyabung ayam, minum tuak dan lain sebagainya
b)     Campur tangan Belanda dengan membantu Kaum Adat
Perang Paderi dapat dibagi 2 tahap, yaitu:
·         Sebelum pecahnya Perang Diponegoro 1821-1825
1)     Tahap ini terjadi perang saudara antara kaum adat dibantu oleh Belanda melawan kaum Paderi
2)     Tahun 1825 terjadi Perang Diponegoro, maka Belanda menarik pasukan ke Jawa
3)     Belanda berdamai dengan mengadakan perjanjian Masang yang isinya gencatan senjata antara kedua belah pihak
·         Setelah Perang Diponegoro 1830-1837
1)     Kaum adat bersatu dengan kaum Paderi yang dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol melawan Belanda
2)     Belanda mendatangkan pasukan dari Jawa serta pasukan Sentot Alibasya Prawirodirjo umtuk memerangi Kaum Paderi, tetapi ternyata Sentot membantu kaum Paderi melawan Belanda
3)     Tuanku Imam Bonjol tertangkap bulan Agustus 1837 dan diasingkan ke Manado. Meninggal 6 November 1864.

Perang Diponegoro (1825-1830)
Sebab umum terjadinya adalah:
1)     Rakyat Mataram menderita karena dibebani bermacam-macam pajak
2)     Raja dan kalangan istana benci dan kecewa karena wilayah Mataram dipersempit
3)     Kaum bangsawan kecewa karena dilarang menyewakan tanahnya
4)     Kaum ulama kecewa karena masuknya peradaban barat yang bertentangan dengan agama Islam dikalangan istana
Sebab Khusus:
Tahun 1825 Belanda akan membuat jalan melintasi makam leluhur Pangeran Diponegoro tanpa minta izin terlebih dahulu. Pangeran Diponegoro marah, dan mencabuti patok-patok jalan tersebut
Tokoh-tokoh Perang Diponegoro:
a)     Pangeran Diponegoro
b)     Mangkubumi
c)      Kiai Mojo
d)     Sentot Alibasya
e)     Prawirodirjo
Jalannya Perang
a)     20 Juli 1825 Belanda menyerang kediaman Pangeran Diponegoro
b)     Menghindari sergapan Belanda, pasukan Diponegoro melancarkan siasat perang gerilya dengan rute Yogyakarta àSelarongàPleredà DeksoàPengasihàTegalrejo
Untuk mengakhiri perang, Belanda menempuh beberapa cara:
a)     Menarik sebagian pasukannya dari Sumatera
b)     Mendatangkan bantuan dari negeri Belanda
c)      Menjalankan siasat ‘benteng stelsel’ yaitu membangun benteng disetiap daerah yang berhasil dikuasai, sehingga pasukan Belanda dapat bergerak dengan cepat dan ruang gerak pasukan menjadi sempit
d)     Jenderal De Kock menjalankan tipu muslihat dengan mengajak Pangeran Diponegoro untuk berunding, di meja perundingan ia ditangkap, diasingkan ke Makasar sampai meninggal tahun 8 Januari 1855

Perang Jagaraga di Bali (1846-1849)
Sebab terjadinya:
a)     Belanda menolak adanya Hukum Tawan Karang yaitu hak dari raja-raja Bali untuk merampas semua kapal-kapal asing yang terdampar di wilayah kerajaannya
b)     Belanda menuntut agar seluruh kerajaan di Bali tunduk dibawah kekuasaan Belanda
Raja-raja menolak tuntutan Belanda. Gusti Ketut Jelantik mengobarkan Perang Puputan yaitu perang habis-habisan sampai semua pasukan gugur
Perang Banjar (1859-1863)
Sebab terjadinya:
a)     Kekecewaan para bangsawan karena Belanda turut campur dalam urusan pemerintahan
b)     Penangkapan terhadab Prabu Anom
c)      Kekecewaan Pangeran Hidayat karena Prabu Anom
Tokoh-tokoh:
a)     Pangeran Antasari
b)     Pangeran Hidayat
c)      Kiai Demang Leman
Pertempuran terjadi di sungai Barito dipimpin oleh Tumenggung Surapati. Berhasil menenggelamkan kapal Belanda Onrust. Belanda menghapuskan Kerajaan Banjar. Pangeran Hidayat menggempur [os pertahanan Belanda, tahun 1861 Pangeran Hidayat terpaksa menyerah. Perlawanan dilanjutkan oleh Pangeran Antasari namun tahun 1862 beliau wafat. 

Perang Aceh (1873-1904)
Sebab Terjadinya:
a)     Belanda ingin menguasai Aceh karena letaknya strategis
b)     Pergantian traktat London dengan traktat Sumatera memungkinkan Belanda untuk menguasai Aceh
c)      Belanda tidak menyukai Aceh melakukan usaha-usaha diplomasi dengan Turki, Italia dab Amerika Serikat di Singapura
Isi Traktat London 1824
Inggris dan Belanda akan menghormati kdaulatan dan kemerdekaan Aceh
Isi Traktat Sumatera
Belanda diberi kesempatan untuk menaklukan Sumatera termasuk Aceh

1873 Belanda menuntut agar Sultan Aceh mengakui kekuasaan di Aceh. Belanda mengumumkan perang dipimpin Mayor Jenderal Kohler, namun terbunuh di Mesjid Raya Aceh. Desember 1873 Belanda mendatangkan 8000 pasukan dipimpin Mayor Jenderal Van Switen dan mesjid Raya Aceh serta istana dikuasai Belanda
Tokoh-tokohnya:
a)     Teuku Umar
b)     Teuku Cik Di
c)      Panglima Polim
d)     Cut Nyak Dien
e)     Cut Meutia
Siasat-siasat Belanda untuk menaklukan Aceh adalah:
1)     Siasat konsentrasi stelses yaitu memusatkan pasukan di benteng-benteng kota saja termasuk Kotaraja, tapi usaha ini gagal
2)     Siasat adu domba, dengan memanfaat Teuku Umar dengan berpura-pura bersedia membantu Belanda, Teuku Umar membelot dan menyerang Belanda. Teuku Umar gugur, digantikan oleh istrinya Cut Nyak Dien
3)     Siasat kekerasan, berdasarkan hasil penelitian dan anjuran Dr. Snouck Hurgronye. Dibentuk pasukan Marsose yaitu pasukan gerak cepat
1904 benteng Kuto Reh jatuh ke tangan Belanda. Pimpinan Aceh dipaksa menandatangani Plakat Pendek yang isinya Aceh mengakui kekuasaan Belanda

Gerakan Sosial

Gerakan Protes Petani
Sebab terjadinya gerakan protes petani:
1.      Para petani sangat membenci perlakuan pemungutan pajak
2.      Para penguasa menerapkan sanksi-sanksi yang sewenang-wenang
3.      Adanya praktek perbudakan dan kerja paksa di perkebunan dan pabrik
4.      Para petani sangat muak menyaksikan kemewahan hidup kaum bangsawan
5.      Keinginan untuk mengembalikan kejayaan masa lampau
6.      Adanya keyakinan bahwa Ratu Adil akan membebaskan mereka
Gerakan Protes Petani antara lain:
1)     Pergolakan di Ciomas Jawa Barat tahun 1886 dipimpin oleh Arpan. Gerakan ini timbul karena pemungutan bermacam-macam pajak oleh Pemerintah Kolonial yang memberatkan rakyat
2)     Di Ciampea Jawa Barat, tahun 1913 dipicu oleh tindakan pengukuran tanah rakyat oleh pemerintaha yang dianggap tidak adil
3)     Di Condet Surabaya tahun 1916 dipimpin oleh Entong Gendut, mereka menyerang para tuan tanah yang melakukan tindakan kekerasan
4)     Kerusuhan di Tangerang tahun 1924 dipimpin oleh Kaiin, disebabkan oleh tindakan sewenang-wenang pemerintah dan para tuan tanah. Mereka merusak dan membakar kantor dan rumah para tuan tanah
5)     Peristiwa di Kediri tahun 1907 dipimpin  oleh Kiai Dermajaya yang menganggap dirinya Ratu Adil. Gerakan ini memberontak bukan karena penderitaan, tetapi karena harga diri sebagai bangsa

Gerakan Ratu Adil
Muncul berdasarkan kepercayaan bahwa seorang tokoh akan datang untuk membebaskan orang dari segala penderitaan dan kesengsaraan. Tokoh ini digambarkan sebagai seorang ratu adil atau Imam Mahdi. Gerakan ini muncul sebagai protes terhadap berbagai tekanan pemerintah kolonial Belanda. Pemimpin gerakan ini biasa dianggap sebagai Tuhan untuk kesejahteraan manusia
Gerakan ini terjadi pada:
1.      Sidoarjo – Jawa Timur, tahun 1903 oleh Kyai Hasan Mukmin
2.      Kediri tahun 1907 dipimpin oleh Dermojoyo

Gerakan Keagamaan
Muncul sebagai protes terhadap kebobrokan moral yang terjadi karena pengaruh budaya barat yang dibawa Belanda. Gerakan keagamaan merupakan gerakan pemurnian kembali ke ajaran Islam semestinya
Gerakan ini antara lain:
1.      Gerakan Tarekat Naqtsabandiyah dan Qodirah tahun 1880 di utara Banten

2.      Gerakan Budiah tahun 1850 di desa Kali Salak dipimpin oleh H Muhammad 

For Download Power point klik here


No comments:

Post a Comment