Saturday, January 2, 2021

Perang Dunia 1 (1914-1918)

A.    Latar Belakang Perang Dunia I

Perang Dunia I disebut juga Perang Besar (Great War). Latar Belakang Perang Dunia I dibagi menjadi 2. 

1)      Sebab umum terjadinya Perang Dunia I

a)      Pertentangan antar negara Eropa

Dominasi nnegara-negara Eropa di wilayah Asia dan Asia pada awal abad XX menyebabkan persaingan ekonomi antarnegara Eropa. Persaingan tersebut memicu pecahnya Perang Dunia I. motif persaingan ekonomi berkembang menjadi motif politik. Dalam hal ini negara-negara Eropa seperti Inggris, Jerman, Prancis, Italia, dan Belanda berusaha meningkatkan gengsi dengan memperluas tanah jajahan. 

Persaingan juga terjadi antara Italia dan Prancis yang berusaha menguasai wilayah Afrika Utara, Austria dan Rusia memperebutkan Balkan, sedangkan JErman dan Inggris memperebutkan wilayah Timur Tengah. Selain itu, beberapa negara di Eropa bersaing untuk menjadi negara industri terbesar di Eropa. Revolusi Industri di Inggris pada abad XVIII telah mengubah pemikiran negara-negara di Eropa untuk mengembangkan perindustriannya.

Gambar 1: Peta pembagian kekuatan negara-negara Eropa

Sumber: wawasansejarah.com

b)     Politik mencari kawan

Persekutuan dibentuk untuk melindungi negara yang merasa terancam oleh negara lain. Setiap kelompok persekutuan memiliki kesepakatan, yaitu jika salah satu anggita persekutuan  diserangm anggota lain harus membantu. Pembentukan politik persekutuan (System of Alliances) ini dibentuk karena situasi yang semakin mencekam menjelang Perang Dunia I. 

Gambar 2 : Peta wilayah Blok Sentral dan blok Sekutu pada awal abad XX

Sumber: id.wikipedia.com

 

·         Triple Alliacnce : Jerman-Austria, Hongaria dan Italia berdiri tahun 1882

·         Triple Entente: Perancis, Rusia, Inggris

c)      Perlombaan senjata

Pada tahun 1906 Inggris berhasil membuat kapal perang terbesar di dunia yang dikenal dengan nama Dreadnought. Pada dekade yang sama Jerman menyaingi Inggris dengan menciptakan kapal selam U-Boast. Persaingan senjata antara Inggris dan Jerman ini memicu persaingan senjata negara-negara di Eropa. 

 Kemajuan persenjataan sebuah negara menjadi tolak ukur kekuatan meiliter negara tersebut. Dengan denikian, banyak negara yang bersaing untuk memajukan teknologi persenjataannya. Persaingan persenjataan antarnegara Eropa pada abad XX turut mendorong pecahnya Perang Dunia I.

d)     Ketidakstabilan Politik wilayah Balkan

Hingga akhir abad XIX, kekaisaran Turki merupakan negara besar dengan wilayah kekuasaan membentang hingga Semenanjung Balkan. Akan tetapi, memasuki abad XIX terjadi ketidakstabilan politik. terutama di wilayah Balkan. Ketidakstabilan politik tersebut kemudian menyebabkan konflik bersenjata hingga terjadi perpecahan di wilayah tersebut. 

      Pada 8 Oktober 1912 Liga Balkan yang terdiri atas Bulgaria, Serbia, Yunani, dan Makedonia menyatakan perang melawan Turki. Konflik bersenjata yang berlangsung hingga Mei 1913 ini dikenal dalam sejarah sebagai Perang Balkan I. Akibat konflik ini, Turki kehilangan wilayahnya di Semananjung Balkan. 

          Pada 1913 Serbia terlibat perang dengan Bulgaria, Akibat perang tersebut, Bulgaria keholangan banyak wilayah. Hingga tahun 1914 wilayah Balkan merupakan wilayah yang labil karena sering terjadi persaingan antarmasyarakat dari berbagai kelompok etnik serta adanya perbedaan idelogi politik. 

 

2)      Sebab khusus PD I 

Sarajevo Incident à merupakan sebab khusus terterjadinya Perang Dunia I. Archduke Franz Ferdinan merupakan pewaris (putra mahkota) Kekaisaran Austria. Saat ia melakukan kunjungan ke Sarajevo untuk memeriksa pasukan bersenjata di Bosnia, ia ditembak oleh seorang siswa Bosnia bernama Gavrilo Princip. Gavrilo Princip merupakan anggota "Black Hand", salah satu kelompok nasionalis Serbia.  

Setelah insiden penembakan tersebut, pemerintah Austria melakukan penyelidikan. PEnyelidikan yang dilakukan pemerintah Austria menyimpulkan adanya keterlibatan pemerintah dan militer Serbia dalam aksi pembunuhan tersebut. Pada 23 Juli 1914 Mentri Luar Negeri Austria, Leopold von Berchtold mengeluarkan ultimatum sebagai berikut:

  1. Pemerintah Serbia harus menindak semua gerakan anti-Austria di Serbia dan memecat pejabat-pejabat yang dinyatakan bersalah.
  2. Pejakab Austria diizinkan membantu gerakan penindasan kaum pemberontak dan menjatuhkan hukuman kepada orang-orang yang terlibat pembunuhan Archduke Franz Ferdinand

Pada 28 Juli 1914 Austria mengumumkan perang terhadap Serbia. Peperangan tersebut membuat perdamaian antara kekuatan besar Eropa runtuh. Dalam kurun waktu seminggu Rusia, Belgia, Prancis, Inggris, dan Serbia berbaris melawan Austria dan Jerman.  

Pihak-Pihak Terlibat PD I

Blok Sentral

Blok Sekutu

•      Jerman

•      Austria

•      Turki

•      Bulgaria

•      Perancis

•      Inggris

•      Rusia

•      Italia (1915)

•      Amerika Serikat (1917)

•      Serbia

•      Belgia

•      Rumania

•      Jepang

•      Portugal

•      dll

 

B.     Kronologi Perang Dunia I

 

1)      Front barat 

Pada 3 Agustus 1914 Jerman menyerang Rusia, Perancis, Luksemburg, dan Belgia. Serangan Jerman terhadap Prancis disebus serangan front Barat. Pasukan Jeraman dalam serangan Front BArat ini dipimpin oleh Jendral von Schlieffen. Oleh karena itu, Jerman menyebutkan serangan ini dengan nama operasi Schlieffen. Operasi Schlieffen yang dilakukan Jerman bertujuan menguasai Prancis dalam waktu enam minggu agar Jerman dapat berkonsentrasi melawan Rusia di front Timur, Serangan front Barat berlangsung selama empat tahun dimulai 1914 sampai 1918. 


2)      Front Timur

Laut Baltik dan Laut Hitam menjadi lokasi terjadinya serangan front Timur pada PD I. Tidak jauh berbeda dari front Barat, taktik parir-parit masih digunakan sebagai tempat pertahanan. Sepanjang 1915 Sekutu membantu Rusia dalam pertempuran di front Timur. Sekutu membantu Rusia bukan tanpa tujuan. Mereka ingin merebut ibukota kekasiaran Turki dan menyediakan rute laut yang aman bagi perdagangan militer dan hasil bumi Rusia. 

Sekutu mengawali peperangan ke daerah Gallipoli dengan mengebom benteng-benteng Turki yang difungsikan sebagai pelindung area Dardanella. Pada 25 April 1915 pasukan Sekutu berhasil mendirikan pangkalan militer di Semanjung Helles dan Gaba Tepe. Dalam menghadapi pasukan Sekutu, Turki mendapat bantuan dari pasukan JErman yang dipimpin oleh Otto Liman von Sanders. 

Pada pertempuran Gallipoli, Jerman menempatkan dua divisi yang membentuk oertahanan di sepanjang pantai Helles untuk membendung pasukan Sekutu. Divisi pasukan Jerman mendapat dukungan pasukan Turki yang dipimpin Mustafa Kemal Attaturk. Dalam pertemputan Gallipoli ini, Sekutu mengalami kekalahan dan kehilanga sekira 200 ribu pasukan. Kekalahan yang dialami pasukan Sekutu dalam pertempuran di Gallipoli bukan karena kehebatan pasukan Turki dan Jerman. Akan tetapi, Sekutu sulit beradaptasi dengan medan pertempuran dan kesalahan strategi perang. Pasukan sekutu tidak siap dengan kondisi medan berupa perbukutan batum dan hutan rimba yang sulit ditembus. Selain itu, sengatan sinar matahari yang begitu terik menghalangi pandangan pasukan pada siang hari.

3)      Front Selatan yaitu pertempuran anara Italia dan Austria-Hongaria serta Jerman

4)      Front Balkan dan Timur Tengah

5)      Pertempuran Laut

Pada masa PErang Dunia I terjadi dua perang utama yang berlokasi di lautan, yaitu Pertempuran di Kepulauan Falkland terjadi pada tanggal 8 Desember 1918. Prrtempuran tersebut dilatarbelakangi upaya baslas dendam Inggris terhadap kemenangan Jerman di Coronel. Selanjutnya, Angkata Laut Inggris mengirim bala bantuan di Kepulauan Falkland. Wakil Laksamana Sir Frederick Doveton Sturdee, Kepala Staf Perang di Angkatan Laut Inggris mengambil alih komando pasukan. Sekira duaribu pelaut Jerman terbunih dan Inggris memenangi pertempuran di Kepulauan Falkland. 

Pada 1916 terjadi pertempuran Jutland antara Angkatan Laut Jerman dan Angkatan Laut Inggris. Laksamana Franz von Hipper memimpin Angkatan Laut Jerman, sedangkan Laksamana Reinhard Scheer yang dibantu Laksamana Muda John Jellicoe memimpin angkatan laut Inggris. Jerman mengandalkan kapal-kapal penjelajah ringan yang mampu menyerang kedudukan kapal perang milik Angkatan Laut Inggris pada pertempuran Jutland. Akhirnya, kapal-kapal ringan milik jerman (Nurmberg dan Leipzig) berhasi menenggelamkan kapal Coronel, salah satu kapal perang berat milik Angkatan Laut Inggris. 

Setelah Jerman berhasil menerapkan strategi kapal ringan, pada 1917 Jerman menerapkan strategi baru yaitu menggunakan kapal selam tanpa batas. Mengetahui Amerika Serikat  telah bergabung dengan Sekutu, Jerman berusaha membentung pergerakan armada Amerika Serikat. Amerika Serikat merupakan negara netral dalam PD I, berubah memihak sekutu karena kapal selam Jerman mentorpedo kapal dagang Amerika Serikat ‘Lucitania’. 

Pada perkembangannya, ancaman serangan kapal selam Jerman berkurang karena seluruh kapal dagang milik Inggris dan Amerika serikat berlayar secara berkonvoi dan dikawal oleh kapal-kapal perusak. Taktik ini menyulitkan kapal selam Jerman dalam melakukan serangan. 

 

C.    Berakhirnya Perang Dunia I

Pada 1918 pasukan Sekutu berhasil menembus garis pertahanan Jerman di Hindenburg sehingga menjatuhkan mental pasukan Jerman. Peristiwa tersebut menandai berakhirnya Perang Dunia I. Pada 3 Oktober 1918 Pangeran Max von Baden dari Jerman meminta Presiden Amerika Serkiat, Woodrow Wilson menjadi penengah konflik Perang Dunia I, namun tidak mendapat tanggapan. Austria menyerah pada Sekutu tanggal 30 Oktober 1918 dan selanjutnya Turki menyerah pada 2 November 1918.

Pada 6 November 1918 Jerman menandatangani perjanjian gencatan senjata di sebuah gerbong kereta di Compiegne. Genjatan senjata dimulai pada 11 November 1918. Dalam perjanjian tersebut, Jerman sepakat menarik pasukan dari front Barat dan front Timur serta menyereahkan angkatan lautnya kepada Sekutu.

Turunnya tahta Kaisar Wilhelm II sebagia penguasa Jerman merupakan dampak perjanjian tersebut. Selanjutnya, pada 1 Desember 1918 pasukan Sekutu mulai menduduki Rhineland, sebuah wilayah strategis di Jerman.

Sebab kekalahan Blok Sentral:

1)      Tidak seimbangnya kekuatan yang saling berhadapan

2)      Terjadinya perpecahan dalam blok sentral

3)      Timbulnya pemberontakan-pemberontakan di negara blok sentral

 

Beberapa Perjanjian Penting Pasca Perang Dunia I:

 

1)      Perjanjian Versailles (28 Juni 1919) antara Sekutu dengan Jerman yang diadakan di Istana Versailles. Hasil keputusan Perjanjian Versailles adalah:

a)      Jerman menyerahkan Elzas Lotharingen kepada Perancis dan Eupen-Malmedy kepada Belgia

b)      Danzig dan sekitarnya menjadi kota merdeka di bawah Liga Bangsa-Bangsa (LBB)

c)      Daerah Saar berada di bawah kekuasan LBB selama lima belas tahun. Selanjutnya, akan diadakan plebisit untuk mengetahui rakyat ingin bergabung dengan Jerman atau Prancis.

d)     Jerman kehilangan semua tanah jajahan yang diambil Inggris dan Perancis, dan Jepang

e)      Jerman membayar kerugian perang sebanyak 132 miliar Mark emas kepada Sekutu

f)       Kapal-kapal dagang Jerman diserahkan kepada Inggris sebagai ganti kerugian perang

g)      Jumlah Angkatan perang Jerman diperkecil menjadi 100.000 orang. Angkatan Laut berjumlah maksimal 15.000 tentara hanya boleh memiliki enam kapal bersenjata dengan berat maksimal 10.000 ton, enam kapal perang gerak cepat dengan maksimal 60.000 ton, serta dua belas kapal penghancur dengan berat maksimal 800 ton. Selain itu, Jerman dilarang memproduksi gas beracun, melakukan blockade terhadap kapal lain, dan memproduksi kapal selam.

h)      Daerah Jerman sebelah Barat Sungai Rhein diduduki Sekutu selama lima belas tahun sebagai jaminan.

Tujuan perjanjian Versailles adalah menekan kekuatan Jerman agar tidak menjadi ancaman bagi Negara-negara Sekutu. Perjanjian tersebut memicu kemarahan rakyat Jerman karena merasa dipermalukan,

 

2)      Perjanjian St Germain

Perjanjian yang dilakukan antara pihak Sekutu dengan Austria pada tanggal 10 September 1919. Isi Perjanjia St Germani antara lain:

a)      Austria harus mengakui kemerdekaan Hungaria, Polandia dan Cekoslovakia

b)      Austria harus menyerahkan Tyrol Selatan, Trieste, Trentino dan Istria ke Italiaserta Bukovina kepada Rumania

c)      Austria harus menyerahkan tanah kerajaan ke Negara baru terbentuk seperto Yugoslavia yang terdiri atas Serbia, Montenegro, dan beberapa daerah Austria di Balkan

d)     Penerapan zona demiliterisasi di Austria

e)      Jerman dan Austria membatalkan perjanjian yang pernah dilakkukan sebelumnya. Pembatalan ini dilakukan untuk mencegah kedua belah pihak membentuk kekuatan besar kembali sehingga mencegah terjadinya kemungkinan perang.

3)      Perjanjian Neuilly

Perjanjian Neuilly ditandatangani pada 27 November 1919. Perjanjian ini melibatkan blok sekutu dan Bulgaria. Pada perjanjian ini Bulgaria diwajibkan menyerahkan sebagian wilayahnya karena Bulgaria merupakan salah satu nengara blok sentral yang kalah dalam PD I. dalam perjanjian ini, wilayag Bulgaria diterapkan demiliterisasi. Selain itu, Bulgaria haris menyerahkan daerah pantan Aegea kepada Yunani.

 

4)      Perjanjian Trianon

Perjanjian Trianon ditandatangani pada 4 Juni 1920 di Versailles, Prancis. Perjanjian ini adalah perjanjian antara Sekutu dan Hungaria. Isi perjanjiannya antaralain:

a)      Daerah Hongaria diperkecil

b)      Keluarga Hapsburg beserta keturunannya tidak boleh menjadi raja di Austria Hongaria

5)      Perjanjian Sevres

Perjanjian Sevres merupakan perjanjian antara Sekutu dan Turki yang dilaksanakan tanggal 20 Agustus 1920. Isi perjanjian antaralain :

a)      Daerah Turki di perkecil sehingga tinggal Konstantinopel dan sekitarnya

b)      Daerah yang rakyatnya bukan keturunan Turki harus dilepaskan

c)      Smyrna dan Thraacia diserahkan kepada Yunani

d)     Selat Dardanella, selat Bospurus, Laut Marmora, harus dibuka untuk semua kapal dan semua bangsa

e)      Turki mengakui kemerdekaan Kurdi dan Armenia

 

6)      Perjanjian Laussane

Perjanjian Sevres yang disepakati Turki dan Sekutu menimbulkan kekecewaan rakyat Turki. Akibatnya, rakyat Turki melakukan pemberontakan terhadap Yunani di Smyrna. Di bawah pimpinan Mustafa Kemal Pasha, Turki berhasol menyerang Yunani. Atas peristiwa ini, Sekutu dan Turki mengadakan perjanian Laussane. Isi perjanjian Laussane adalah:

a)      Penghapusan membayar kerugian perang oleh Turki

b)      Turki tidak memperkecil personel angkatan perangnya

c)      Wilayah Thracia Timur kembali ke tangan Turki

d)     Semua bangsa asing yang memiliki hak ekstrateritorial harus dihapuskan

e)      Seluruh penduduk yang bukan bangsa Turki dilepaskan

No comments:

Post a Comment