Saturday, November 14, 2015

Peranan Golongan Terpelajar dalam Mendirikan Organisasi Pergerakan Indonesia

Peranan Golongan Terpelajar dalam Mendirikan Organisasi Pergerakan Indonesia

Masa Awal Pergerakan Nasional
Boedi Oetomo
Terbentuk pada tanggal 20 Mei 1908. Pendirinya Mas Ngabehi Wahidin Soedirohusodo dan Soetomo (Ketua) Tirtokusomo. Bergerak dalam bidang sosial dan kebudayaan. Menjadi organisasi pergerakan modern pertama yang memberikan inspirasi kepada kaum nasionalis untuk berjuang berbasis organisasi modern. Tanggal kelahiran Boedi Oetomo diperingati sebagai hari Kebangkitan Nasional. Boedi Oetomo mengalihkan kegiatannya ke berpolitik. Tekanan terhadap gerakan nasional membuat Boedi Oetomo mengalami kemunduran Boedi Oetomo
Sarekat Islam
Sarekat Islam didirikan oleh Haji Samanhudi di Surakarta tahun 191. Tujuan awal à memajukan perdagangan pribumi dalam menyaingi para pedagang Cina. SI berkembang pesat setelah dipimpin oleh H.O.S Tjokroaminoto. Tujuan SI à memperkuat basis ekonomi kaum pribumi agar mampu bersaing dan membebaskan ketergantungan ekonomi dari bangsa asing. Muncul kaum sosialis radikal dalam SI. Tokoh-tokoh muda berhaluan kiri seperti Semaun, Darsono, dan Tan Malaka.
Perpecahan dalam SI:
a)     SI putih à bertahan dengan asas keislaman
b)     SI merah à berasaskan komunis
Semaun dan rekan-rekannya dikeluarkan dari keanggotaan dan mendirikan Partai Komunis Indonesia


Indische Partij
Berdiri tanggal 25 Desember 1912
Pendirinya dikenal dengan “Tiga Serangkai”
1.      Douwes Dekker (Danudirja Setyabudhi)
2.      Cipto Mangunkusumo
3.      Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara)
IP secara terang-terangan mengkritik pemerintah kolinial Belanda dan menuntut kemerdekaan Indonesia. IP berganti nama menjadi Partai Insulinde. Asasnya à membina semangat nasionalisme Hindia dengam memperkuat cita-cita persatuan bangsa (Indie untuk Indier). IP memberikan pengaruh besar dalam perjuangan nasional Indonesia
Organisasi Pergerakan Masa Radikal
Perhimpunan Indonesia
Perhimpunan Indonesia didirikan pada tahun 1908 di Belanda. Tujuannya adalah memajukan kepentingan-kepentingan bersama orang-orang pribumi dan nonpribumi bukan eropa di negeri Belanda. Berusaha agar masalah Indonesia mendapatkan perhatian dari dunia internasional. Berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Perhimpunan Indonesia merupakan organisasi sosial pertama yang menggunakan nama Indonesia. Organisasi ini dipimpin oleh pemuda yang berada di Belanda diantaranya Sutan Kasayangan, Moh. Hatta, dan R.N. Suroto.
Dasar pergerakan ini:
1.      Indonesia ingin menentukan nasibnya sendiri
2.      Bangsa Indonesia mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri
3.      Bangsa Indonesia harus bersatu melawan penjajahan
Partai Komunis Indonesia
Komunisme dibawa ke Indonesia oleh H.J.F.M Sneevliet tahun 1913. Sneevliet mendirikan Indische Sociaal Democratische Vereeniging(ISDV) pada tanggal 9 Mei 1914.  Kemudian pada  tanggal 23 Mei 1920 berganti nama menjadi Partai Komunis Indonesia. ISDV menyusup ke SI intuk mencari dukungan masyarakat Indonesia. Tokoh-tokoh SI Merah yang mendapat pengaruh dari ISDV adalah Semaun dan Darsono. ISDV berganti menjadi PKI dengan tambahan Alimin dan Muso. PKI melakukan sejumlah tindakan seperti pemogokan di berbagai daerah. Belanda menyatakan PKI sebagai partai terlarang
Partai Nasional Indonesia
Partai Nasional Indonesia dibentuk di Bandung tanggal 4 Juli 1927. Organisasi ini bersifat politik murni, sikapnya non-kopertif, memiliki asas percaya pada sendiri yang artinya memperbaik keadaan politik, ekonomi, dan sosial dengan kekuatan dan kebiasaan sendiri
Tujuan adalah:
1.      bekerja untuk Kemerdekaan Indonesia.
2.      Meningkatkan nasib kaum marhaen (kelas sosial rendah)
Tokoh-tokoh pendirinya adalah I.r Soekarno (Ketua), Iskaq (Sekretaris), Buadiarto, Cipto Mangungkusumi, Tilaar, dan Sunaryo. Tokohnya kemudian diadili dan Soekarno melakukan pidato pembelaan yang dikenal dengan Indonesia Menggugat yang menjelaskan :

pergerakan nasional di Indonesia bukanlah buatan kaum intelektual dan komunis saja, tetapi merupakan reaksi umum yang wajar dari rakyat jajahan yang dalam batinnya telah merdeka”

Organisasi Masa Moderat
Partai Indonesia Raya (Parindra)
Parindra dibentuk di Solo saat diadakan suatu kongres pada bulan Desember 1935. Parindra merupakan organisasi yang berdasarkan demokrasi dan nasionalisme. Selain itu, Parindra cukup koperatif tehadap pemerintah colonial. Pendirinya merupakan kesepakatan antara Organisasi Boedi Oetomo dan Persatuan Bangsa Indonesia. Sutomo dipilih sebagai ketua pertama Parindra
Tokoh-tokoh terkemuka adalah Moh. Husni Thamrin dan Sukarjo Wiryopranoto  
Tujuan organisasi:
a)     Mencapai Indonesia raya dan mulia
b)     Meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam bidang sosial dan ekonomi
c)      Meningkatkan kesejahteraan rakyat-rakyat kecil  
Parindra memiliki wakil-wakil di dalam Volksraad karena cenderung bersifat kooperatif. Atas kerja keras Moh. Husni Thamrin berhasil memaksa pemerintah kolonial melaksakan beberapa perubahan, seperti pemakaian bahasa Indonesia dalam sidang Volksraad dan mengganti istilan Islander menjadi Indonesier
Gerindo
Pada bulan Mei 1937 di Jakarta dibentuk Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo). Gerindo merupakan organisasi yang terbuka, menganut asas demokrasi dan  asas kooperasi. A.K. Ganià Pendiri Gerindo. Tokoh yang terkenal adalah Moh. Yamin, Amir Syarifuddin, Sarino Manusakroro, Nyonoprawoto, Sartono, dan Wilopo. Anggota Gerindo merupakan bekas-bekas anggota Partindo yang dibubarkan dan kehilangan wadah perjuangannya. Mencapai Indonesia merdeka. Dalam bidang ekonomi dibentuk Penuntu Ekonomi Rakyat Indonesia yang bertujuan untuk mengumpulkan modal dengan kekuatan kaum buruh dsaan tani. Dalam bidang sosial diperjuangkan persamaan hak dan kewajiban di dalam masyarakat, sehingga Gerindo menerima anggota dari kalangan Indo, Cina, dan Arab
Partai Indonesia (Partindo)
Partindo dibentuk pada tanggal 1931 di Bandung. Partindo memiliki asas dan prinsip yang sama dengan Partai Nasional Indonesia. Dalam mencapai kemerdekaan Partindo lebih mengandalkan organiasasi masssa. Penangkapan terhadap tokoh-tokoh PNI seperti I.r Soekarno, menyebabkan Partindo diketuai oleh Sartono dan Anwari
Tujuan organisasi:
a)     Indonesia merdeka  melalui perluasan hak-hak politik
b)     Pembentukan pemerintahan rakyat berdasarkan demokrasi
c)      Perbaikan hubungan dalam masyarakat (sosial), ekonomi, dan lain-lain
d)     Menumpuk semangat mandiri
PNI Pendidikan (Baru)
PNI baru ini dibentuk pada bulan Desember 1931 setelah tindakan Sartono untuk membubarkan kegiatan PNI (Partindo) oleh Moh Hatta dan Sutan Syahrir. Menekankan pendidikan dan pembinaan bagi anggotanya. Pendidikan politik dan kesadaran berbangsa. Hatta à pemerintahan yang baik adalah pemerintahan rakyat. Hatta dan Sutan Syahrir di buang ke Boven Digul (papua)
Organisasi Keagamaan
Muhammadiyah
Didirikan oleh K.H Ahmad Dahlan. Berdiri tanggal 18 November 1912. Azas perjuangan Muhammadiyah adalah “Islam dan Kebangsaan Indonesia”. Muhammadiyah bersifat Non Politik. Bergerak dalam bidang keagamaan, Pendidikan, dan Sosial Budaya. Tujuan pokoknya adalah menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam. Muhammadiyah melakukan modernisasi dan pemurnian agama islam dari unsur non-Islam. Modernisasi dan pemurnian agama ditempuh dengan mendirikan sekolah2. Sekolah bersifat modern namun masih
            bersifat islami. Ilmu pengetahuan modern harus di padu dengan ajaran Islam yang murni
Nahdatul Ulama
NU didirikan tanggal 31 Januari 1926 di Surabaya oleh K.H Hasyim Al Asyhari. NU berkekuatan non politik dan lebih memusaykan kegiatan di bidang keagamaan, pendidikan, sosial dan budaya. NU bertujuan untuk mencerdaskan uamt Islam berdasarkan mahzab Syafii. 1946 NU menjadi partai politik dengan menggabungkan diri dengan Masyumi. 1 Mei 1952 NU keluar dari Masyumi. Tahun 1973 menfusikan diri kedalam PPP. Sampai saat ini NU merupakan Organisasi Keagamaan
Taman Siswa
Taman Siswa adalah nama sekolah yang didirikan oleh Ki Hadjar Dewantara pada tanggal 3 Juli tahun 1922 di Yogyakarta (Taman berarti tempat bermain atau tempat belajar, dan Siswa berarti murid). Prinsip dasar dalam sekolah/pendidikan Taman Siswa yang menjadi pedoman bagi seorang guru adalah:
a.       Ing ngarsa sung tulada (yang di depan memberi teladan/contoh)
b.      Ing madya mangun karsa (yang di tengah membangun prakarsa/semangat)
c.       Tut wuri handayani (dari belakang mendukung)
Pendidikan dianggap sebagai sebuah sarana dalam upaya transformasi social. Melalui pendidikan diharapkan semakin banyak kaum nasionalis
Majelis Islam A’la Indonesia
Organisasi didirikan di Surabaya tahun 1937. MIAI merupakan gabungan dari Muhammadiyah, NU, PSII, PII, Al Irsyad, Persatuan Ulama Indonesia, Alwashiliyah Al Islam. Tokoh-tokoh MIAI yaitu Kh. Wahid Hasyim, KH. Mas Mansyur, dll
Gerakan Pemuda
Trikoro Dharmo
Didirikan pada tanggal 7 Maret 1915. Trikoro Dharmo à Tiga Tujuan Mulia
1.      Sakti
2.      Budi
3.      Bakti
Penggagas organisasi ini adalah para pemuda yang berkeinginan mencapai Indonesia Merdeka
Tujuan organisasi Trikoro Dharmo
    1. Mempererat tali hubungan antara murid bumiputera pada sekolah menengah dan perguruan kejuruan
    2. Menambah pengetahuan umum bagi anggota-anggotanya
    3. Membangkitkan dan mempertajam perasaan buat segala bahasa dan kebudayaan Hindia
    4. Memperkukuh rasa persatuan dan kesatuan antar pemuda-pemuda Jawa
Pada kongres tahun 1918 berubah nama menjadi Jong Java
Jong Sumateranen Bond
Jong Sumateranen Bond dibentuk oleh pelajar dari Sumatera. Tokoh nya adalah Mohammad Yamin
Tujuan :
1.      Mempererat ikatan persaudaraan pemuda pelajar Sumatera
2.      Membangkitkan perasaan bahwa mereka dipanggil untuk menjadi pemimpin dan pendidik bangsa
3.      Membangkitkan perhatian untuk menghargai adat istiadat, seni, bahasa, kerajinan, pertanian dan sejarah Sumatera
Gerakan Wanita  
Sekolah hanya untuk kaum laki-laki. Perempuan hanya mendapat pendidikan seputar rumah tangga. R. A kartini seorang putri Bupati menuangkan pemikirannya melalui surat-surat yang ditujukan kepada sahabatnya Stella Zehandellar dan Prof F.K Anton. Surat-surat diterbitkan oleh J.H Abendanon yang berjudul “Door Duirtenis Tot Lich” . Kartini pelopor berdirinya sekolah perempuan.  Perkumpulan Keoetamaan Istri oleh Dewi Sartika
1.      Putri Mardika à organisasi keputrian tertua dan bagian dari budi utomo
2.      Kerajinan Amal Setia à Siti Rohana Kudus
3.      Aisyiah à didirikan tanggal 22 April 1917 bagian dari Muhammadiyah
4.      Perempuan mulai menerbitkan surat kabar sendiri. Melalui surat kabar ini kaum wanita mengembangkan gagasannya dalam membangun rasa kebangsaan
5.      Kongres Perempuan I à mendirikan Perserikatan Perempuan Indonesia (PPI) yang diketuai oleh Ny. Sukanto. PPI berganti menjadi Perserikatan Perhimpunan Istri Indonesia
6.      Istri Sedar à meningkatkan kesadaran kaum perempuan Indonesia
Menentang poligami, mendirikan studie fond untuk anak-anak, mengadakan kursus kesehatan, menentang perkawinan anak-anak. Kongres perempuan menegaskan kesadaran kaum perempuan untuk aktif membantu terbentuknya suatu bangsa baru sebagai bagian dari kesadaran nasional

Gabungan Politik Indonesia
Merupakan gabunga dari berbagai partai politik. Berdiri tahun 1939. Bersifat federasi. Masing-masing partai memiliki kemerdekaan untuk menjalankan program. Kongres GAPI 1 4 Juli 1939 membahas aksi GAPI dengan semboyannya “Indonesia Berparlemen” . GAPI tidak menuntut kemerdekaan penuh, tai menuntut sebuah parlemen yang memiliki unsur demokrasi. 19 September 1939 GAPI menyerukan Belanda memperhatikan aspirasi bangsa Indonesia untuk membentuk pemerintahan sendiri dengan memberi sebuah perwakilan bagi rakyatnya. GAPI menyadarkan akan pentingnya pembentukan tata negara yang demokratis. Tanggal 10 Mei 1941, Ratu Wilhelmina menyatakan kesediaannya mempertimbangkan suatu penyesuaian ketatanegaraan. Satu-satunya keberhasilan GAPI à pembentukan Komisi Visman. Komisi Visman meneliti cita-cita dan pendapat berbagai golongan masyarakat Indonesia. Terbentuknya negara kebangsaan Indonesia
Asal nama Indonesia
Berbagai catatan kuno bangsa India menamai kepulauan ini Dwipantara ("Kepulauan Tanah Seberang"), nama yang diturunkan dari kata dalam bahasa Sanskerta dwipa (pulau) dan antara (luar, seberang)
Bangsa-bangsa Eropa yang pertama kali datang beranggapan bahwa Asia hanya terdiri dari orang Arab, Persia, India, dan Tiongkok. Bagi mereka, daerah yang terbentang luas antara Persia dan Tiongkok semuanya adalah Hindia. Jazirah Asia Selatan mereka sebut "Hindia Muka" dan daratan Asia Tenggara dinamai "Hindia Belakang", sementara kepulauan ini memperoleh nama Kepulauan Hindia (Indische Archipel, Indian Archipelago, l'Archipel Indien) atau Hindia Timur (Oost Indie, East Indies, Indes Orientales). Nama lain yang kelak juga dipakai adalah "Kepulauan Melayu" (Maleische Archipel, Malay Archipelago, l'Archipel Malais).
James Richardson Logan menulis artikel The Ethnology of the Indian Archipelago ("Etnologi dari Kepulauan Hindia"). Pada awal tulisannya, Logan pun menyatakan perlunya nama khas bagi kepulauan tanah air kita, sebab istilah Indian Archipelago ("Kepulauan Hindia") terlalu panjang dan membingungkan. Logan kemudian memungut nama Indunesia yang dibuang Earl, dan huruf u digantinya dengan huruf o agar ucapannya lebih baik. Maka lahirlah istilah Indonesia. Eduard Douwes Dekker (1820-1887), pernah memakai nama yang spesifik untuk menyebutkan kepulauan Indonesia, yaitu "Insulinde", yang artinya juga "Kepulauan Hindia" (dalam bahasa Latin "insula" berarti pulau). Nama "Insulinde" ini selanjutnya kurang populer, walau pernah menjadi nama surat kabar dan organisasi pergerakan di awal abad ke-20

Organisasi pergerakan indonesia Part 1




Organisasi pergerakan indonesia Part 2


No comments:

Post a Comment